Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kompetisi Liga Kasta Tertinggi Indonesia, "Super League" Mulai Bergulir

7 Agustus 2025   17:01 Diperbarui: 7 Agustus 2025   17:01 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum PSSI, Erick Thohir bersama operator Super League dan sponsor asal Jerman (Sumber Foto Dok I League). 

Namun fakta tersebut bisa menjadi boomerang bagi federasi. Karena dengan kondisi tersebut membuka peluang yang kontraproduktif dalam membantu PSSI melahirkan pemain-pemain berkualitas untuk Timnas Garuda. 

Banjirnya pemain asing di kompetisi menyebabkan pemain-pemain domestik memiliki menit bermain yang lebih sedikit dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya. Hal itu sangat berpotensi bisa menyebabkan perkembangan yang stagnan bagi para pemain domestik. 

Eksodus pemain asing di kompetisi Super League pada musim 2025 - 2026 ini sudah mewakili 5 benua yaitu Asia (AFC), Eropa (UEFA), Afrika (CAF), Amerika Utara dan Karibia (Concacaf), dan Amerika Selatan (Conmebol). 

Dari lima benua tersebut, pemain asal Conmebol paling banyak jumlahnya yaitu total ada 71 pemain, di mana Brasil menyumbang jumlah terbanyak dengan 59 pemain. Pemain-pemain asal Brasil memang sudah mendominasi sejak kompetisi Galatama tahun 70-an. 

Begitu pula pada musim ini ada peningkatan jumlah pemain asal Eropa. Hal ini sangat menarik total ada 33 pemain asal Eropa yang sudah terdaftar sebagai kontestan dalam klub yang berkompetisi di ajang Super League. Ini merupakan peningkatan jumlah yang signifikan dibandingkan dengan musim-musim kompetisi sebelumnya. 

Berbeda dengan peningkatan jumlah pemain asal Brasil dan Eropa, jumlah pemain asal Asia mengalami penurunan drastis. Sejauh ini hanya jumlah pemain asal Jepang yang stabil dikontrak klub Super League yaitu 7 pemain. Pemain asal Korea Selatan dan Palestina yang dikontrak klub Super League, tidak lebih dari dua pemain. 

Begitu pula dengan pemain-pemain asal Afrika yang jumlahnya terjun bebas. Mereka hanya terwakili dengan 11 pemain yang berkompetisi di Super League. 

Alasan paling masuk akal mengapa pemain-pemain Asia dan Afrika menurun jumlahnya mungkin karena kualitas pemain yang kinerjanya tidak memuaskan. 

Meskipun regulasi membolehkan setiap klub mengintrak 11 pemain asing tetapi ternyata tidak satupun klub yang menggunakan 11 pemain asing untuk berkiprah di kompetisi Super League musim 2025-2026. 

Mari kita lihat jumlah pemain asing yang dikontrak 18 klub peserta kompeisi Super League. Jumlah pemain asing terbanyak yaitu 10 pemain dikontrak oleh Bhayangkara FC, Arema, Persik Kediri, dan Semen Padang. 

Klub dengan jumlah 9 pemain asing adalh Persib, Malut United, Persijap Jepara, Madura United, Borneo FC, Persija Jakarta. Klub dengan 8 pemain asing adalah Dewa United, Persebaya Surabaya, Persita Tangerang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun