Siswa nakal dengan kategori inilah yang wajib mengikuti pendidikan karakter di Barak Militer. Mereka akan mendapatkan metodologi pendidikan karakter kemiliteran yang disiplin, patuh, setia dan bertanggung jawab.Â
Selama pendidikan tersebut mereka harus mengikuti semua agenda keseharian dengan tertib terjadwal dan dengan disiplin waktu yang akurat.Â
Para Instruktur yang menangani para siswa tersebut harus bisa menyesuaikan metodologi pendidikannya dengan pendekatan yang berbeda dengan yang diterapkan kepada para Prajurit atau Taruna TNI.Â
Program ini semoga saja bisa memberikan solusi, bukan hanya dalam jangka pendek saja tetapi bisa menjadi solusi bagi perbaikan karakter bagi anak-anak yang selama ini bermasalah.Â
Bagaimana dengan pendekatan solusi menggunakan pembinaan mereka yang dilakukan di Pesantren?Â
Berbeda dengan barak militer, pembinaan di pesantren pendekatannya melalui faktor religi. Pendekatan agama lebih ditekankan kepada para siswa.Â
Mereka diberikan pendidikan keagamaan berupa ilmu-ilmu Tauhid yang berkaitan dengan Aqidah yaitu memahami dan meyakini tentang ke Esaan Allah.Â
Pendidikan Ilmu Tauhid ini adalah basis utama untuk mengembangkan keilmuan lainnya seperti Fiqih, Tafsir dan Ilmu Al Quran. Beberapa pesantren juga mengajarkan Ilmu Hikmah dan Tasawuf.Â
Ada pendidikan karakter di pesantren yang menjadi keseharian para santri yaitu pendidikan ahlak. Materi pelajaran Ahlak bukan saja dipelajari secara tertulis tetapi juga harus dipraktikan dalam keseharian.Â
Ahlak ini berhubungan dengan etika menurut Islam. Semua perbuatan dan perkataan Nabi Muhammad SAW menjadi panutan bagi hamba-hamba Allah. Inilah sebagai dasar untuk mempraktikan ilmu ahlak.Â
Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda bahwa tidak aku ini diutus Allah ke Dunia ini, kecuali untuk menyempurnakan Ahlak Manusia.Â