Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong Menggugah "Fair Play" dalam Sepak Bola

13 Juli 2022   07:03 Diperbarui: 13 Juli 2022   08:36 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesedihan skuad Garuda Nusantara setelah tersisih di AFF U19 (Foto Antara/Akbar Nuugroho Gumay via Kompas.com). 

Shin Tae yong sempat menggugah fair play dalam sepak bola ketika dirinya memposting sebuah video pertandingan antara Vietnam dan Thailand dalam medsos miliknya, Instagram.com/shintaeyong7777 (12/7/22). Selengkapnya bisa dinikmati di bawah ini. 


Pertanyaannya tentang video tersebut dikemukakan Shin Tae yong, apakah ini benar fair play sebenar-benarnya? Sebagai pelatih Shin Tae yong sangat kecewa dengan laga tersebut. 

Dia ingin mengajak para pemain belia khususnya skuad Garuda Nusantara bisa belajar dari laga tersebut yang mempertunjukkan cara-cara tidak terhormat. 

Jika sepakbola dari sejak usia muda dibawa pada praktek untuk mufakat jahat dengan tidak menerapkan azas fair play seperti video tersebut, maka mental para belia tersebut menjadi rusak sejak awal. 

Sungguh hal itu merupakan preseden buruk dalam pembinaan usia muda. Fair play yang seharusnya sudah diterapkan sejak awal bagi para belia tersebut, telah dirusak oleh kepentingan nafsu dan ambisi oknum para petinggi federasi. 

Dengan menerapkan sebuah laga yang terkesan tidak menjunjung tinggi azas fair play, maka tidak bisa dibayangkan bagaimana perasaan anak-anak muda tersebut terhadap kebijakan tim pelatih mereka. 

Bagi sosok Shin Tae yong laga tersebut jelas mempertunjukkan praktik tidak fair. Dengan tajam pelatih asal Korsel ini menganggap Vietnam dan Thailand pengecut karena takut berhadapan melawan Indonesia. 

Ada satu momen janggal yang terjadi ketika jumpa pers pra laga semi final ajang Piala AFF U19 2022, berlangsung pada hari Selasa yang lalu. 

Anehnya ketika para wartawan mencoba menanyakan tentang pertandingan yang dilakukan Vietnam dan Thailand dalam jumpa pewarta menjelang laga semi final, AFF dengan keras melarang dan memotong pertanyaan wartawan tersebut. 

Wartawan bertanya apa yang terjadi dengan laga tersebut setelah skor imbang 1-1, bola hanya bergulir di area mereka sendiri tanpa adanya niat untuk membobol gawang lawan. 

Dalam konferensi pers tersebut hadir pula perwakilan AFF yang sekaligus menjadi interpreter dari bahasa Indonesia ke Inggris atau bahasa Vietnam ke Inggris. Pihak AFF ini juga yang mengontrol sesi jumpa pers. 

Dalam sesi konferensi pers tersebut khususnya pelatih Thailand dan Vietnam tidak diperkenankan menjawab pertanyaan wartawan yang menyangkut laga aneh mereka ketika menyingkirkan Indonesia. 

Ada apa dengan AFF? Tentu hal tersebut patut dipertanyakan mengapa mereka tidak diperkenankan menjawab pertanyaan wartawan yang berkaitan dengan fair play sebuah laga. 

Apakah hal itu merupakan kesengajaan dua tim yang bertanding karena mereka dipastikan lolos ke semi final memanfaatkan regulasi AFF yang berlaku? Pertanyaan tersebut tidak pernah terjawab. 

PSSI juga sudah melayangkan protes melalui surat resmi kepada Federasi Sepak Bola ASEAN, AFF di Kuala Lumpur. 

Dalam surat tersebut khusus menanyakan apa yang terjadi setelah skor 1-1 kedua tim seakan tidak berniat untuk memenangkan laga. Namun surat resmi tersebut belum direspon pihak AFF. 

Protes tersebut bisa saja tidak akan mengubah hasil laga, tetapi ada sebuah pesan moral yang menjadi perhatian para pelaku sepak bola di kawasan ini. Fair play harus selalu dijunjung tinggi dalam pertandingan sepak bola. 

Kendati demikian kita harus tetap optimis menghadapi agenda di depan. Timnas Garuda U19 ini tengah dipersiapkan untuk berlaga di Piala Dunia U20 2023 di Jakarta. 

Kita sebagai tuan rumah akan bersaing menghadapi negara-negara sepak bola Dunia dengan level tinggi seperti Inggris, Brazil, Argentina, Korea Selatan dan Jepang. 

Oleh karena itu para belia yang sedang digembleng tersebut butuh dukungan semangat dari kita para suporter. Mereka membutuhkan dukungan semangat untuk menaikkan mental mereka semakin tangguh. 

Dukungan Pemerinth sudah jelas, Indonesia atas nama negara adalah tuan rumah Piala Dunia U20 dengan dana APBN melalui Kementrian terkait. Semoga kita sukses sebagai tuan rumah juga sebagai peserta. 

Bravo Merah Putih @hensa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun