Negara baru, liga baru, klub baru. Sementara itu juga dalam 18 pertandingan terakhir tanpa mencetak gol.
Ketika Thomas Tuchel hadir di Stamford Bridge menggantikan Frank Lampard pada akhir Januari lalu, seakan merupakan angin segar bagi Werner.Â
Hal ini sangat penting baginya kedatangan sesama Jerman yang akan memudahkan komunikasi melalui bahasa ibunya.Â
Saat itu baik pendatang baru maupun pemain lama di klub belum kembali melakukan pekerjaan dengan baik ketika Thomas Tuchel mengambil alih klub dari pelatih sebelumnya. Namun akhirnya kelesuan gol Werner sekarang telah berakhir.Â
Jika tidak di bawah Tuchel, maka pandangan pertama ke depan adalah apa yang sangat membantu dirinya bisa kembali bergairah untuk mencetak gol. Inilah tantangan berat bagi Werner ketika masih ditangani Frank Lampard.
Masalah komunikasi itu sangat penting dalam sepakbola dalam hal ini adalah bahasa. Terutama karena dia dapat berbicara dengan pelatih baru dalam bahasa Jerman, maka kendala bahasa sudah teratasi.Â
"Meskipun saya banyak melatih bahasa Inggris saya, saya tidak selalu dapat mengekspresikan diri seperti yang saya inginkan dan harus berhati-hati agar tidak disalahpahami. Itu wajar sekarang tidak masalah lagi, Anda hampir merasa seperti di rumah sendiri." Pengakuan jujur Werner kepada Kicker.de (22/2/21).Â
Kendala yang selama ini banyak disepelekan orang ternyata menjadi masalah serius bagi seorang Timo Werner.Â
Kendati demikian sudah seharusnya Werner harus membiasakan dirinya dengan lingkungan baru termasuk bahasa yang digunakan sehar0-hari.Â
Tanpa mampu beradaptasi maka tidak bisa membantu dirinya menjadi pemain besar. Pada usia Werner yang masih 24 tahun, karirnya masih panjang.Â
Sekarang tergantung kepada dirinya, apakah mau maju dengan prestasi tinggi ataukah tidur saja tanpa mencetak gol untuk Chelsea.Â