Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berakhir Pekan di Santo Borromeus

4 Oktober 2020   17:10 Diperbarui: 4 Oktober 2020   17:52 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RS St Borromeus Bandung (Foto rsborromeus.com)

Beberapa malam ini aku sengaja tidak menelpon Kinanti. Sudah tiga malam dan ini malam yang ke empat. Padahal sebelumnya hampir setiap malam aku ngobrol dengan Kinanti melalui ponsel.

BACA JUGA : Koma

Aku hanya ingin tahu apakah Kinanti rindu denganku ataukah tidak. Apakah Kinanti merasa kehilangan aku ataukah tidak. Metode lamaku kembali aku jalankan.

Aku bisa mengetahui bagaimana nanti Kinanti bersikap.  Dari sana aku bisa menebak isi hatinya.

Sebenarnya saat ini aku tahu Kinanti memang sedang butuh kehadiranku. Hanya saja aku tidak mau jika itu sekedar dijadikan tempat untuk pelarian kekecewaanya terhadap Eko yang menghianatinya.

Malam yang melelahkan dan ternyata telepon yang aku tunggu tidak pernah berbunyi. Kemana Kinanti? Kok malah aku yang rindu padanya?

Jumat pagi ini seperti biasa, lalu lintas Kota Surabaya padat penuh dengan semangat. Motor-motor seakan berkejaran dengan waktu sedangkan mobil harus banyak mengalah untuk memberi jalan. Kemacetan seakan sudah menjadi ritual sehari-hari.

Alhamdulillah pagi itu aku sudah tiba di ruang kerjaku. Aku menyusun agenda hari ini. Mengisi kuliah di Pasca Sarjana sampai pukul sebelas siang.

Sorenya ada pengamatan data penelitian mahasiswa di Laboratorium Instrumen. Ketika aku sedang mempersiapkan bahan untuk mengisi kuliah tiba-tiba ponsel berdering. Ternyata Intan yang menelpon.

"Hallo Om Alan!" Suara Intan terdengar khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun