Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kehadiran Audray Lin

15 September 2020   16:23 Diperbarui: 15 September 2020   20:10 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Pixabay

Gadis ini sejenak termenung dan aku hanya bisa memandang wajahnya yang tenang.

"Tapi Pak Alan. Dalam hidup ini kita tidak boleh kehilangan harapan. Jika kita tidak punya harapan lebih baik mati saja. Ayo Audray tetap semangat harapan masih tetap ada karena kamu masih ingin hidup," suara Audray memberi semangat untuk dirinya sendiri.

Mendengar ini aku tertegun juga terutama kata-kata Audray bahwa kita tidak boleh kehilangan harapan apalagi tidak punya harapan lebih baik mati saja.

Setelah itu gadis ini mulai mengerti. Aku semakin kagum karena tidak sedikitpun ada perubahan sikap dari Audray.

Salah satu sifat yang aku sukai adalah orang yang punya pendirian seperti Audray ini.

Bahkan ketika dia pamit masih sempat dia bercanda bahwa dia siap bersaing dengan Kinanti Puspitasari.

Bukan main. Ini benar-benar bisa membuat aku besar kepala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun