Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hen, Maafkan Aku Tidak Bisa Membalas Surat Cintamu

1 September 2020   14:53 Diperbarui: 25 Februari 2024   21:12 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Pinterest

Rini selalu ingat pesan Ibunya yang selalu mengutip ajaran penting dari Al Kitab: 

"Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?"

Nasihat Ibunya adalah carilah pasangan yang seimbang yang seiman.

4/

Empat puluh tahun kemudian.

Rini seusai mengikuti misa di Gereja Katedral Santo Petrus itu, bergegas menuju kursi besi dekat kolam air mancur Taman seberang jalan itu.

Rini hanya duduk di sana sambil membayangkan ada Hendra di sisinya. Tetiba ada suara memanggilnya. Suara yang sangat akrab dengan hatinya.

Hendra berdiri di hadapannya. Pemuda itu tersenyum sambil menyapa.

"Hai Rini!" Sapa Hendra tersenyum.

Rini seakan tak percaya yang ada di hadapannya adalah Hendra. Dia masih menatap lelaki itu dengan perasaan tidak percaya. 

"Hen, maafkan aku tidak bisa membalas surat cintamu." Suara Rini terbata-bata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun