Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inilah 2 Faktor Penyebab Indonesia Kalah dari Malaysia di Piala AFF U-18

18 Agustus 2019   06:47 Diperbarui: 18 Agustus 2019   06:51 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagus Khafi dilerubuti pemain Malaysia (Foto ANTARA) 

Garuda Nusantara harus bangkit tidak perlu terlalu larut dari kekalahan ini. Tegakkan kepala menatap laga-laga di depan. Jalan masih panjang untuk karir dan prestasi kalian. Indonesia selalu bangga dengan perjuangan tak kenal menyerah Garuda Muda. 

Laga semi final Indonesia lawan Malaysia diajang Turnamen Piala AFF U-18 di Stadion Go Dau, Binh Duong, Vietnam (17/8/19) berlangsung ketat. Tercipta 7 gol dalam laga tersebut yaitu 4 gol untuk Malaysia dan 3 gol untuk Indonesia sehingga Garuda Nusantara tidak berhasil lolos ke final.

Tiga gol Indonesia, dicetak oleh Beckham Putra, Fajar Fatur Rachman dan Brylian Aldama. Sementara 4 gol Malaysia, dicetak oleh Moh. Aiman Afif, Luqman Hakim, dan dua gol dari Harith Haiqal.

Malaysia akan berhadapan dengan Australia dalam final memperebutkan Piala AFF U-18 sementara Indonesia dipastikan akan melawan Myanmar kembali, setelah mereka kalah 1-2 dari Australia di babak semifinal. Laga tersebut akan digelar hari Senin (19/8/19) di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City, Vietnam pukul 16.30 waktu setempat.

Garuda Muda sudah berjuang mati-matian untuk meraih kemenangan dalam laga melelahkan 120 menit. Sepanjang laga mereka menyerang untuk menembus gawang Malaysia. 

Apalagi laga ini bertepatan dengan Ulang Tahun Kemerdekaan Negeri tercinta ini sehingga  semangat bertanding anak-anak muda ini luar biasa. Mereka berusaha untuk memberikan kado ulang tahun dengan kemenangan walaupun akhirnya tidak berhasil.

Seusai laga tersebut pelatih Fakhri Husaini menggapi kekalahan Timnas Garuda U-18 atas Malaysia di babak semifinal tersebut seperti dirilis PSSI.org (17/8/19) : "Saya rasa ini bukan akhir dari segalanya, tak ada yang perlu pemain sesalkan, mereka juga tak perlu larut dalam kesedihan. Pemain sudah berjuang, saya rasa dengan penampilan seperti tadi, dimana mereka tidak panik dan bisa membalas gol lawan, beberapa kali, mereka sudah memberikan segalanya demi bangsa dan Negara."

Fakhri Husaini benar, performa Garuda Nusantara selama laga berlangsung sangat ganas menyerang. Kendati demikian penyelesaian akhir tidak terlalu menggembirakan karena para penyerang Timnas Garuda U-18 ini selalu terburu-buru melakukan tembakan ke gawang Malaysia.

Ada beberapa hal yang menyebabkan Timnas Garuda U-18 ini kalah dari Malaysia. Mari kita simak apa saja yang harus menjadi perhatian selanjutnya dalam pembenahan skuad Fakhri Husaini ini.  

Lini Belakang Tidak Fokus

Ini mungkin faktor yang paling serius untuk segera dibenahi. Lini penting ini dalam laga melawan Malaysia sering kehilangan fokus. Malaysia memperleh 3 gol mereka semuanya dari bola mati dan satu gol dari hasil permainan terbuka. Hal ini menunjukkan lini pertahanan harus dibenahi dalam hal komunikasi dan konsentrasi.

Kita perhatikan gol pertama Malaysia menit ke-19 berawal dari tendangan bebas beberapa meter dari luar kotak penalty. Bola keras menembus pagar berhasil dimanfaatkan dengan tendangan kaki striker Malaysia, Mohammad Aiman Afif. Saat itu dua bek tengah Garuda Muda, Aleandra Dewangga dan Bayu terlambat menutup pergerakkan Aiman karena mis komunikasi.

Gol kedua Malaysia satu-satunya yang berasal dari open play tidak perlu terjadi jika clearance bola sundulan Dewangga justru mengarah ke kaki Luqman Hakim. 

Pemain Malaysia ini dengan leluasa menendang keras bola hanya satu meter di depan area penalty. Padahal di sana ada 4 bek Indonesia yang sekali lagi salah komunikasi untuk menutup pergerakan Luqman Hakim.   

Dua gol lainnya dari hadiah hukuman penalty akibat Salman Alfarid menjegal Luqman Hakim di area penalty dan sebuah gol sundulan Harith Haikal dari sepak pojok kesudut sempit tiang jauh gawang Ernando.

Lini Depan Kurang Kolektif

Fakhri Husaini sempat bicara mengenai taktik lawan yang bermain bertahan saat mereka unggul. Garuda U-18 sangat sulit menembus pertahanan mereka karena permainan para penyerang kita sangat individualis.

Hanya satu gol yang mereka hasilkan dari kerja sama yang cantik yaitu gol penyama kedudukan 1-1 dari Beckham Putra di akhir babak pertama. Gol ini hasil umpan tarik dari Fajar Fathur Rochman yang bergerak dari sisi kiri gawang Malaysia. Dua gol lainnya lahir dari pergerakkan individu dari Fajar dan Salman Alfarid.

Saat Indonesia tertinggal 3-4 pada babak perpanjangan waktu, berkali-kali Sutan Zico, Bagus Kahfi, Brylian Aldama, Rendy Juliansyah, Beckham Putra bahkan Bagas Kaffa yang ikut menyerang memiliki peluang mencetak gol. Namun mereka terlalu egois di area gawang Malaysia yang tangguh dijaga kiper mereka, Nazrel Azman.

Garuda Nusantara harus bangkit tidak perlu terlalu larut dari kekalahan ini. Tegakkan kepala menatap laga-laga di depan. Jalan masih panjang untuk karir dan prestasi kalian. Indonesia selalu bangga dengan perjuangan tak kenal menyerah Garuda Muda. 

Kualifikasi Piala Asia di Jakarta pada bulan November nanti adalah target utama yang harus diraih. Sementara diajang Piala AFF U-18 ini, tuntaskan laga terakhir melawan Myanmar dalam perebutkan tempat ketiga pada Senin (19/8/19) pukul 16.30 WIB di Stadion Thong Nhat, Ho Chi Minh City.

Bravo Garuda Nusantara.

@hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun