Mohon tunggu...
Henry Wibowo
Henry Wibowo Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia

Elemen dasar kehidupan manusia berpijak pada Wahyu, Akal, dan Kalbu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Esensi dalam Pendidikan Domestik

11 Agustus 2020   14:01 Diperbarui: 11 Agustus 2020   13:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak hal yang bisa dipaparkan secara ekstensif perihal pendidikan di Indonesia. Berkenaan dengan kontribusinya; dari perspektif pembangunan, pendidikan memiliki signifikansi dalam membantu memelihara laju perekonomian dan memberikan peta kognitif politik nasional. Dari perspektif jati diri bangsa, pendidikan memiliki andil dalam pembentukan karakter dan "pembenahan" budaya masyarakat. 

Di samping itu, dari segi problematik internal, pendidikan di Indonesia masih "mengalami proses" dalam perkembangan dan pengembangan kurikulum. 

Rendahnya akomodasi kesejahteraan bagi seluruh komponen pendidikan dan rumitnya akses untuk memeroleh kesejahteraan pun masih menjadi problem dasar yang dapat memungkinkan munculnya berbagai tindak penyelewengan atau bentuk-bentuk kecurangan dengan maksud mendatangkan keuntungan pribadi, misalnya eksploitasi pengadaan buku atau makalah ataupun beberapa jenis penggelapan biaya operasional dan motif-motif kesalahan lainnya. 

Pendidikan di Indonesia juga masih menunjukan kekontrasan dalam pemerataan kesempatan belajar. Adanya fenomena kekerasan pelajar, seperti tawuran pelajar, perpeloncoan, bully, dll., masih memenuhi morat-maritnya sistem manajemen pendidikan di Indonesia yang tentu bisa dikoordinasikan antara satuan pendidikan dan lembaga-lembaga aparatur negara. Selain itu, munculnya kasus-kasus yang mulai merebak seperti kekerasan antara murid dan guru atau sebaliknya. 

Kemudian, hal-hal yang berkaitan dengan dekadensi sikap, yakni tentang tindakan menyontek, keengganan untuk mengikuti proses belajar secara masif, kehilangan sikap asertif terhadap pembelajaran dalam kelompok atau individu, dan banyak lagi. 

Itulah kiranya sedikit pemaparan hal-hal mengenai pendidikan domestik yang mesti bisa dijadikan instrumen pemacu pembangunan dan peradaban di Indonesia.

Dari pemaparan tersebut di atas, ada esensi yang dapat ditarik secara induktif untuk mewujudkan cita-cita pendidikan nasional, antara lain pendidikan karakter, pendidikan yang berporos pada keaktifan peserta didik, dan pendidikan yang mengarah pada keterampilan. 

Esensi demikian tentu harus ditunjang oleh semua pelaku pendidikan sebagai figur sentral pengendali perputaran roda pembangunan, khususnya dalam bidang pendidikan. 

Sementara itu, para pemangku birokrasi sekeras mungkin memenuhi rongga-rongga kesejahteraan guna membangun kredibilitas, sinergisitas, dan progresivitas dalam dunia pendidikan. 

Cita-cita pendidikan ini terasa perlu mendapat perhatian serius mengingat pendidikan adalah pilar dasar untuk membentuk eksistensi masyarakat yang madani. Sebagai ilustrasi, pemerintah Jepang sangat menaruh perhatian serius terhadap pendidikan setelah mendapat serangan atom oleh sekutu dalam Perang Dunia ke-2. 

Satu langkah penting yang dilakukan Jepang ketika itu ialah mencari  keberadaan guru yang masih selamat supaya dapat membangun kembali Jepang yang imbasnya dapat dirasakan sampai dalam keadaan sekarang ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun