4. Berkurangnya Ketertarikan untuk Melakukan Hubungan Seksual secara Nyata
Seseorang yang sering menonton film porno akan kurang tertarik untuk melakukan hubugan seksual secara nyata. Mereka merasa sudah cukup terangsang dengan film yang mereka tonton dan cukup puas dengan masturbasi (Albright, 2008).
5. Cenderung Berpartisipasi dalam Hubungan Seks yang Berisiko
Seseorang yang sering menonton film porno memiliki kecenderungan untuk berpartisipasi dalam hubungan seksual yang berisiko, yaitu seks yang kasar dan tanpa status hubungan. Penonton film porno cenderung menganggap bahwa seks tanpa hubungan pernikahan bukan merupakan suatu masalah. Mereka pun beranggapan bahwa hanya melakukan seks tanpa berharap hubungan lebih lanjut bukan merupakan masalah pula (Carroll dkk, 2008). Perilaku seks berisiko biasanya dilakukan ketika seseorang berusia 18 - 25 tahun karena usia tersebut merupakan masa seseorang untuk melakukan eksplorasi terhadap seksualitas, hubungan romantis, identitas, dan keyakinan (Arnett, 2006).
6. Lebih Menerima Kekerasan terhadap Wanita
Seseorang yang sering menonton film porno cenderung dapat menerima kekerasan terhadap wanita (Malmuth dkk, 2012). Selain kekerasan umum, penonton film porno cenderung berperilaku agresif  terhadap pasangannya ketika melakukan seks, seperti memukul bokong, mencekik, dan menyebut pasangannya dengan sebutan "jalang"(Malmuth dkk, 2012).
7. Memiliki Kecenderungan Depresi
Khususnya pada laki-laki, penelitian yang dilakukan oleh Bridges & Morokoff (2011)Â nunjukkan bahwa menonton film porno dapat menyebabkan depresi.
8. Kurang Puas dalam Melakukan Hubungan Seksual dengan Pasangan
Seseorang yang sering menonton film porno cenderung kurang puas dalam hubungan seks dengan pasangan dan mengalami masalah dengan pasangan dalam hubungan (Daneback dkk, 2008). Pada umumnya, wanita yang memiliki pasangan penonton film porno cenderung merasa pasangannya hanya menginginkan seks darinya, sehingga merasakan kekecewaan dalam hubungan. Selain itu, wanita yang memiliki pasangan penonton film porno merasa tidak percaya  dikhianati, kehilangan, hancur, dan marah kepada pasangannya (Bechara dkk, 2003).
9. Gangguan Berpikir Sebelum Melakukan Sesuatu