Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Watampone

Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesehatan Mental di Era AI, Dampak Teknologi terhadap Psikologis Individu

13 Agustus 2024   10:15 Diperbarui: 13 Agustus 2024   10:18 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Teknologi AI (Sumber: freepik.com)

Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu kemajuan yang paling menonjol adalah kecerdasan buatan (AI). AI tidak hanya mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam terhadap kesehatan mental kita. Bagaimana sebenarnya teknologi AI memengaruhi kesejahteraan psikologis individu dalam kehidupan sehari-hari?
AI dan Keseharian Manusia

Penggunaan AI telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, mulai dari asisten virtual seperti Siri dan Alexa, hingga rekomendasi konten di media sosial dan platform streaming. AI juga telah diterapkan dalam sektor kesehatan untuk mendiagnosis penyakit, memberikan perawatan, dan bahkan menyediakan dukungan psikologis melalui chatbot. Namun, di balik kemudahan dan inovasi yang ditawarkan oleh AI, ada dampak tersembunyi yang perlu diperhatikan, khususnya terkait kesehatan mental.

Dampak Positif AI Terhadap Kesehatan Mental

AI memiliki potensi besar dalam memberikan manfaat bagi kesehatan mental. Misalnya, teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda awal depresi atau kecemasan melalui analisis data dari pola bicara atau perilaku pengguna di media sosial. Aplikasi yang didukung AI juga dapat membantu individu mengelola stres melalui meditasi terpandu atau memberikan saran berdasarkan data kesehatan pengguna. Dengan kata lain, AI dapat berfungsi sebagai alat yang mendukung kesehatan mental dengan memberikan solusi yang dipersonalisasi dan responsif.

Dampak Negatif AI Terhadap Kesehatan Mental

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa AI juga membawa dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental. Salah satu isu utama adalah peningkatan kecemasan dan stres akibat ketergantungan yang tinggi terhadap teknologi ini. Ketika AI semakin mengambil alih tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, muncul kekhawatiran tentang pengurangan lapangan kerja dan hilangnya peran manusia dalam proses pengambilan keputusan.

Selain itu, AI dalam media sosial sering kali digunakan untuk memanipulasi emosi pengguna melalui algoritma yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan. Algoritma ini cenderung memprioritaskan konten yang memicu reaksi emosional yang kuat, yang dapat menyebabkan perasaan cemas, iri hati, atau bahkan depresi pada pengguna. Fenomena ini dikenal sebagai "doomscrolling," di mana pengguna terus-menerus terpapar informasi negatif yang memengaruhi kesehatan mental mereka.

Isolasi Sosial dan AI

AI juga berkontribusi pada isolasi sosial, di mana individu menjadi lebih bergantung pada interaksi virtual daripada interaksi manusia yang sesungguhnya. Meskipun AI dapat memberikan rasa nyaman melalui interaksi yang cepat dan efisien, hal ini tidak dapat sepenuhnya menggantikan kebutuhan manusia untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Isolasi sosial yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, meningkatkan risiko depresi dan gangguan kecemasan.

Masa Depan Kesehatan Mental di Era AI

Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk menemukan keseimbangan antara pemanfaatan teknologi AI dan menjaga kesehatan mental. Penggunaan AI harus diiringi dengan kesadaran akan dampaknya terhadap psikologis individu. Pengembang teknologi perlu mempertimbangkan aspek etika dalam merancang sistem AI yang tidak hanya efisien, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan pengguna.

Di masa depan, diharapkan AI dapat terus berkembang dengan pendekatan yang lebih manusiawi, di mana teknologi ini tidak hanya menjadi alat, tetapi juga mitra dalam meningkatkan kualitas hidup tanpa mengorbankan kesehatan mental. Penting bagi kita sebagai pengguna untuk tetap kritis dan bijak dalam menggunakan teknologi ini, agar manfaat yang ditawarkan oleh AI benar-benar dapat kita rasakan tanpa menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun