Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ada Cita Rasa Makassar di Munich

7 April 2023   03:39 Diperbarui: 7 April 2023   12:51 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada Cita Rasa Makassar di Munich | foto: HennieOberst—

"Wah, Makassar. Apa ini restoran Indonesia?" Ujar saya pada suami, sekaligus bertanya pada diri sendiri.

"Sepertinya tutup." Suami saya menjawab sambil menunjuk ruang berpintu kaca yang gelap.

Saya buka ponsel dan mencari restoran ini. Benar, ternyata restoran tutup pada hari Minggu dan Senin. Sekilas saya baca daftar menu yang tertera di situs web restoran. Menu yang secara umum tidak akrab dengan kuliner Nusantara yang saya kenal.

Ah, nanti dulu. Saya belum pernah ke Makassar dan mencicipi kuliner di sana. Satu-satunya yang pernah saya coba hanya Coto Makassar yang paling terkenal itu. Sayangnya dua hari kemudian saya tidak mungkin kembali ke restoran Makassar karena sudah ada janji makan di tempat lain. Saya jadikan pe-er saja dan mencari tahu tentang restoran Makassar ini.

Suasana summer di tepi sungai Isar| foto: sueddeutsche.de/ Florian Feljak
Suasana summer di tepi sungai Isar| foto: sueddeutsche.de/ Florian Feljak

Makassar

Rasa penasaran membawa saya mengetik kata "Makassar" di mesin pencarian. Semua mengarah kepada kota Makassar di Indonesia, yang dulu pernah bernama Ujung Pandang dan merupakan ibukota provinsi Sulawesi Selatan.

Makassar tercantum dalam syair ke--14 kitab Nagarakertagama karya Mpu Prapanca (1365), sebagai daerah taklukan. 

Menurut etimologi, Makassar berasal dari kata "Mangkasarak" yang berarti mulia dan jujur.

Makassar sudah ada sejak masa Kerajaan Gowa. Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi Kallonna, Raja Gowa ke-9, dianggap sebagai tokoh pertama yang menggembangkan kota Makassar. 

Selama beberapa waktu Gowa merupakan kerajaan paling kuat di bagian timur wilayah negeri yang sekarang adalah Indonesia. Masa keemasan Kerajaan Gowa dicapai pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (Raja Gowa ke-16), yang berupaya menyatukan kerajaan-kerajaan tetangga untuk melawan kekuasaan kolonial Belanda. 

Restoran Makassar di Munich | foto: HennieOberst 
Restoran Makassar di Munich | foto: HennieOberst 

Rasa Makassar di Munich

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun