Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Roti Bakar Kesukaan

14 Agustus 2021   20:39 Diperbarui: 14 Agustus 2021   20:41 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roti bakar kesukaan | foto: pixabay/dimas22—

"Terima kasih banyak, Pak." Lelaki itu membungkuk dan berlalu, mendekati kendaraan lain yang baru memasuki pelataran.

"Mel, aku tidur bentar ya. Jangan lupa  bangunkan 15 menit nanti." Tidak sanggup aku menahan beratnya mata. 

Kulihat Melva mengambil piring dan cangkirku yang sudah kosong. Aku terlelap.

***

Aku terjaga oleh suara ketukan yang lumayan keras di kaca mobil.

Seorang pria setengah baya berdiri tepat di samping mobilku. Melva terbangun. Ternyata dia pun tertidur.

Hari telah terang. Aku lirik jam di tangan, pukul 7  lewat tiga puluh menit. Sial! Hampir enam jam kami tertidur.

"Ngapain di sini Mas?" Pria itu bertanya setelah saya buka kaca jendela mobil.

"Ketiduran, Pak. Mungkin kekenyangan makan roti bakar dari cafe itu." Jawabku sambil menunjuk ke arah kanan.

Lho, kemana bangunan cafe yang penuh lampu-lampu tadi malam?

"Cafe? Ini kawasan pemakaman, Mas." Bapak berpeci hitam berkata sambil mengernyitkan dahi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun