Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kata Orang Jerman, "Cinta Masuk Melalui Perut"

16 Juni 2021   12:32 Diperbarui: 18 Juni 2021   05:03 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makan bersama akan menghadirkan kebahagian bagi seluruh anggota keluarga. Kebersamaan yang juga merupakan kesempatan untuk saling bercerita dan bertukar pikiran.

Jika anda baru berkenalan dengan seseorang, perhatikan juga kebiasaannya saat makan. Suasana yang nyaman dan menggembirakan saat makan tentu membuat perasaan suka terhadap orang itu akan berkembang. Begitu juga sebaliknya.

Pernah di satu masa saya berkenalan dengan seorang pria. Sekali waktu kami pergi makan siang bersama di restoran. Ah, ternyata, laki-laki yang cukup tampan ini suka sekali mengeluh mengenai makanan Indonesia yang kami santap.

Memang betul, kuliner nusantara belum akrab di lidahnya. Namun, ada cara yang lebih sopan untuk mengungkapkan perasaan tidak suka dan hal yang mengganggu. Setelah pertemuan itu saya memutuskan untuk tidak melanjutkan mengenalnya lebih dekat.

Kehidupan sepasang manusia tentu tidak akan pernah lepas dari duduk bersama dan menikmati hidangan. Tidak terbayangkan seandainya saya memiliki pasangan seperti dia, mengkritisi makanan yang seharusnya dinikmati dengan bahagia.

Peribahasa "Liebe geht durch den Magen" masih tetap relevan sampai sekarang, meskipun tugas memasak tidak lagi dilakukan wanita saja. Masa kini, sudah biasa pria memasak untuk keluarga di rumah.

Jadi, apakah betul cinta masuk melalui perut?

Untuk membuktikan peribahasa ini, harus mencoba sendiri. Siapa pun anda yang masih single dan baru berkenalan dengan seseorang.

Jika kebetulan anda bisa memasak, cobalah undang orang yang sedang didekati itu, dan hidangkan makanan hasil olahan sendiri. 

Seumpama anda tidak bisa memasak, masih ada cara lain. Ajaklah si dia makan, ngebakso misalnya.

Biasanya, saat kita merasa nyaman bersama  seseorang, ada sukacita  menikmati hidangan, sekalipun rasa makanan itu biasa-biasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun