Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuckuck, Burung Peramal dan Pewarta Musim Semi

14 April 2021   18:15 Diperbarui: 14 April 2021   18:21 1657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung Kuckuck | foto: commons.wikimedia.org/Durzan cirano—

"Saat burung kukuk memanggil, pertanda musim semi hadir"

Selalu tepat waktunya, setiap pertengahan April (tanggal 14 atau 15) Kuckuck akan kembali ke Jerman dari istirahat musim dinginnya di Afrika. Jika burung kukuk berkicau, itu adalah penanda bahwa musim semi telah tiba. 

Nama Latin Kuckuck adalah "Cuculus canorus", di Indonesia kita kenal dengan sebutan burung Kukuk.

Burung cantik yang dengan bulu abu-abu, putih, dan kecoklatan ini mirip dengan burung pipit dan elang. Ukurannya sekitar 34 cm, dengan berat rata-rata 130 gram. 

Burung peramal

Pada masa lalu, orang-orang masih percaya takhayul.

Dulu, jika terdengar suara burung kukuk untuk pertama kalinya dalam tahun itu, maka seseorang harus mengguncangkan uang yang ada di sakunya. Mereka percaya, bahwa uang mereka akan cukup untuk keperluan sepanjang tahun.

Orang juga percaya bahwa kukuk dapat meramal berapa tahun lagi seseorang akan menikah, dan berapa panjang usia seseorang. Mereka pergi ke hutan pada bulan April dan menghitung berapa kali kukuk berkicau. 

Ada kisah yang berasal dari abad ke-13, yang diceritakan oleh Caesarius von Heisterbach, seorang biarawan dan guru di Biara Cistercian Heisterbach, dekat Köln (Cologne).

Seorang calon biarawan bertanya pada burung kukuk berapa tahun lagi ia akan hidup. Kukuk berkicau selama 22 kali. Calon biarawan ini mengatakan, dia tidak ingin menghabiskan waktunya selama 22 tahun di biara. 

Dia akan menikmati hidupnya selama 20 tahun, sedangkan sisa 2 tahun terakhir hidupnya akan dilewatkan untuk menebus kesalahannya dan mengabdi sebagai biarawan.

Namun, calon biarawan ini meninggal dunia setelah 20 tahun berlalu. Dua tahun yang direncanakannya tidak terlaksana. 

Bagaimana dengan ramalan burung kukuk, apakah benar?

Ternyata burung kukuk hanya bersuara dua hingga sepuluh kali berulang-ulang. Takdir seseorang adalah rahasia yang Mahakuasa. 

Cara unik membesarkan anak

Kuckuck memiliki cara reproduksi yang unik. Burung kukuk tidak membangun sarangnya sendiri, tetapi meletakkan telurnya di sarang burung lain. Setelah menetas dan menjadi anak kukuk, burung ini dengan curangnya menjadi anak satu-satunya dari induk angkatnya. 

Dari hasil pengamatan melalui rekaman video, diketahui bahwa burung kukuk muda menjatuhkan telur dan anak-anak burung lainnya keluar dari sarang. 

Menurut Johann Heinrich Zorn, seorang pendeta Protestan dan ahli biologi dari Jerman pada abad ke-18; sifat tubuh yang dimiliki burung kukuk tidak dapat menyediakan makanan yang cukup untuk anak-anaknya. 

Kuckcuk memang dianggap sebagai burung pengecut karena meninggalkan keturunannya dan mempercayakannya pada burung lain.

Pada kenyataannya, burung kukuk mirip burung hantu, selalu diserang oleh burung lain, sehingga burung ini mengamankan telurnya dengan cara meletakkan pada sangkar burung lain.

Burung kukuk penanda musim semi | foto: pixabay.com/TheOtgerKev
Burung kukuk penanda musim semi | foto: pixabay.com/TheOtgerKev

Kuckuckskind

Di Jerman, ada istilah "Kuckuckskind" yang berasal dari kata Kuckuck: burung kukuk, dan Kind, yang artinya anak. Istilah ini diberikan kepada manusia, bukan pada burung. Diambil dari perilaku burung kukuk dalam membesarkan anaknya.

Kuckuckskind artinya anak yang dibesarkan oleh seorang ayah, tetapi anak ini bukan anak kandungnya, tanpa diketahui oleh si ayah.  

Namun, sesuai hukum di Jerman, anak kukuk adalah anak sah dari ayah yang membesarkannya, karena lahir dalam pernikahan.

Setiap ayah memiliki kewajiban memenuhi kebutuhan anaknya, baik anak biologis maupun nonbiologis. Kewajiban ini akan tetap ada sekalipun terjadi perpisahan dengan ibu anak itu. 

Aturan secara hukum ini diberlakukan demi melindungi kepentingan anak, agar tidak terlantar secara finansial.

Salam musim semi!

15 April: Hari Kuckuck

-------

Hennie Triana Oberst

De, 14.04.2021

Bacaan:

1. "Herold des Fruehlings"/nabu.de

2. Kuckuckskind/ familie.de

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun