"Ting tong!" Bel berbunyi. Pukul 18 lewat, tepat sebelum kami akan memulai makan malam.Â
"Ni hao!" Seorang wanita memberi salam, memperkenalkan dirinya. Dia bekerja di keluarga sebelah rumah kami. "Mereka juga keluarga dari Jerman," begitu dia mengatakan. Dari mana dia tahu, kalau kami baru datang dari Jerman. Padahal kami baru tiga hari menempati rumah ini.Â
Intinya, wanita yang lancar berbahasa Inggris ini mencari kerja tambahan sebagai asisten rumah tangga (ART), "ayi" sebutannya di Tiongkok. (Ayi juga panggilan untuk tante.)
Katanya, dia bisa bekerja di rumah kami dua kali per minggu. Sebetulnya saya tidak terlalu membutuhkan ART, tetapi ada orang yang membantu membersihkan rumah yang kami tempati ini bagus juga. Di Shanghai lumayan berdebu, mirip seperti di Indonesia. Lantas saya minta dia datang sesuai hari yang kami sepakati.
Wanita ini, kita panggil saja Ayi-1, datang beberapa hari kemudian, sesuai janji. Saya menunjukkan apa saja yang harus dibersihkan, dan tempat menyimpan peralatannya.
Hari ini saya katakan sebagai percobaan saja, jadi selesai kerja langsung dibayar. Selanjutnya akan dipertimbangkan.
Memang saya memutuskan menggunakan jasanya sekali ini saja. Alasannya, saya kurang nyaman dengan dia. Ayi-1 ini terlalu banyak bicara, berusaha mencari tahu urusan keluarga kami. Di samping itu, dia mengatur, misalnya, dia mau sandal yang digunakan selama kerja di rumah saya harus yang begini, alat pel dan pembersihannya harus dari ikea.
Sekitar 4 jam selesai pekerjaannya, saya bayar tunai. Lantas dia tanya kapan lagi dia harus datang. Saya katakan tidak perlu datang lagi. Wajahnya masam. Biarlah.
Setelah beberapa bulan saya mendapat Ayi-2, rekomendasi agen properti. Wanita ini usianya sekitar akhir 50 tahun. Dia kelihatan baik, walaupun kerjanya tidak cekatan seperti Ayi-1. Tidak masalah bagi saya, toh, saya setiap hari membersihkan rumah. ART saya butuhkan untuk membantu bersih-bersih besar.
Ayi-2 bekerja 3 kali per minggu, sekalian menyetrika pakaian. Urusan mencuci saya lakukan sendiri (maksudnya mesin). Iya, saya tidak mau pakaian dicampur segala warna dan jenisnya.
