Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bukan Bangsawan Saja, "Biru" Juga Sebutan Orang Mabuk di Jerman

13 November 2020   07:55 Diperbarui: 15 November 2020   17:24 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata warna biru tidak hanya digunakan untuk menyebut warna darah kaum bangsawan saja. Orang Jerman menggunakan istilah biru untuk menyebutkan orang dalam keadaan mabuk akibat minum alkohol.

Istilah ini dikenal pada Abad Pertengahan, dari para pekerja yang mewarnai pakaian menjadi warna biru. Pada masa itu belum ada pewarna sintetik, pewarna kain didapatkan dari tanaman. Tarum contohnya, tanaman penghasil warna biru dengan sebutan "Indigo India" ini tidak gampang didapatkan dan harganya sangat mahal.

Sebagai alternatif digunakan tanaman Woad (Isatis tinctoria). German Indigo, begitu nama lain yang disematkan untuk tanaman yang berasal dari Asia Barat ini. Woad sudah dibudidayakan di Eropa sebagai tanaman penghasil warna biru sejak berabad-abad yang lalu.

Warna biru dihasilkan dari daunnya yang memiliki lapisan lilin tipis. Namun, warna biru yang terkandung di dalam tanaman Woad tidak larut dalam air. Dibutuhkan urea untuk melepaskannya, dan pewarna akan larut lebih baik jika ditambahkan alkohol.

Seharusnya cukup merendam  daun-daun woad dengan alkohol dalam tong besar untuk menghasilkan warna indigo. Tetapi proses pewarnaan dengan menyediakan alkohol yang cukup banyak bukanlah hal mudah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Maka mereka menemukan ide cemerlang. Para pekerja ini meminum alkohol dan menampung urine mereka sebagai bahan perendam daun woad. Konon mereka juga mengumpulkan air seni para tamu yang minum alkohol dari bar dan restoran di daerah mereka.

Bahan kain yang telah direndam dalam "air" di tong tersebut kemudian diangkat dan digantung di udara terbuka untuk dikeringkan. Proses oksidasi di udara ini yang menghasilkan warna indigo. 

Bisa terbayangkan bagaimana aroma yang dihasilkan dalam pewarnaan dengan menggunakan urine dalam jumlah yang banyak?

Ternyata, menurut mereka hal tersebut tidak menjadi masalah. Lantaran proses pewarnaan ini dilakukan di tempat terbuka, di bawah sinar matahari dan hari yang cerah. 

Para pekerja pembuat warna ini melakukan tugasnya dengan senang hati, sambil minum alkohol hingga menjadi biru.

Jadi, seandainya ada yang mengatakan "Du bist blau" (kamu biru), itu artinya kamu mabuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun