Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Die Bremer Stadtmusikanten, Dongeng yang Menjadi Landmark Kota Bremen

22 Agustus 2020   14:30 Diperbarui: 22 Agustus 2020   16:43 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi penggemar dongeng pasti mengenal "Brüder Grimm" atau Grimm Bersaudara. Mereka adalah Jacob Grimm dan Wilhelm Grimm, kakak beradik ahli bahasa, atau biasa disebut dengan Linguistik. Jacob dan Wilhelm berasal dari kota Hanau, terletak di negara bagian Hessen, Jerman.

Grimm Bersaudara banyak menulis cerita dongeng, edisi awalnya dikenal dengan kumpulan Dongeng Anak-anak dan Rumah Tangga (Kinder und  Hausmrchen), terbit pada tanggal 20 Desember 1812 yang berisi 86 cerita.

Ada lebih dari 200 cerita dongeng yang mereka tulis dan diterjemahkan dalam 160 bahasa.

Kita pasti mengenal sebagian kecil karya mereka berdua yang mendunia seperti Rapunzel, Cinderella, Putri Salju dan Die Bremer Stadtmusikanten (Musisi dari Bremen).

Die Bremer Stadtmusikanten

Dongeng Musisi dari Bremen mengisahkan tentang empat ekor hewan, yaitu ayam jantan, kucing, anjing dan keledai. Keempat hewan ini mengalami nasib yang sama. Mereka yang telah lama bekerja dan mengabdi pada Tuannya, ketika usia sudah menua dan tenaga juga melemah dianggap tidak lagi berguna.

Nasib mempertemukan mereka, dimulai dari keledai yang akan berangkat ke kota Bremen untuk mencari penghidupan yang lebih baik, menjadi musisi kota. Dalam perjalanannya ia bertemu dengan anjing, kemudian kucing dan terakhir ayam jantan.

Mereka berempat bersama-sama berangkat menuju kota Bremen untuk mewujudkan rencananya.

Karena kota tujuan letaknya jauh, keempat hewan malang ini membutuhkan waktu lama untuk mencapainya dan harus menginap. Dalam perjalanan melewati hutan, mereka menemukan satu rumah perampok yang terlihat terang. 

Dari jendela mereka mengintip, di atas meja makan di penuh hidangan yang menggiurkan. Rumah perampok itu berhasil mereka kuasai.

Impian mereka terwujud, mendapatkan hidup di tempat baru yang menyenangkan, walaupun bukan menjadi musisi di kota Bremen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun