Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berakal Sehat Seharusnya Berbudi Pula

14 Februari 2019   17:07 Diperbarui: 2 Juli 2021   06:57 1968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berakal Sehat Seharusnya Berbudi Pula | olahan gambar: shutterstock

Dalam KBBI akal sehat atau pikiran sehat adalah AKAL BUDI. Akal tanpa budi adalah akal saja bukan akal sehat. Akal barulah bisa disebut "akal sehat" bila akal ada bersama-sama dengan budi.

Begitu pula bila hendak menyamakan akal sehat dengan nalar. Arti kata 'nalar'dalam KBBI: 1 pertimbangan tentang baik buruk dan sebagainya; akal budi; 2 aktivitas yang membuat seseorang berpikir logis; jangkauan pikir; kekuatan pikir. 

Nalar itu sendiri adalah akal budi. Jadi, tidaklah bisa meniadakan budi pada akal sehat. Akal itu disebut sehat justru karena ia memiliki budi. 

Arti Kata 'Akal' dan 'Budi'

Arti kata 'akal' dalam KBBI: 1 Daya pikir (untuk memahami sesuatu dan sebagainya); pikiran; ingatan; 2 Jalan atau cara melakukan sesuatu; daya upaya; ikhtiar; 3 Tipu daya; muslihat; kecerdikan; kelicikan.

Baca juga: Mau Anak Cerdas dan Berbudi Pekerti Luhur? Awali dari Kebiasaan Mendongeng!

Arti kata 'budi' dalam KBB: 1 Alat batin yang merupakan paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk; 2 Tabiat; akhlak; watak; 3 Perbuatan baik; kebaikan; 4 Daya upaya; ikhtiar; 5 Akal (dalam arti kecerdikan menipu atau tipu daya).

Akal Tanpa Budi

Akal adalah elemen rohani manusia yang bertumpu pada pikiran. Dalam tubuh jasmani manusia, akal mengambil tempatnya di otak yang terletak di dalam rongga tengkorak manusia. Otak merupakan pusat saraf sehingga otaklah yang memerintah dan mengatur seluruh fungsi tubuh manusia.

Jika akal berdiri sendiri, maka tidak ada intervensi elemen rohani lainnya selain pikiran itu sendiri. Murni adalah pikiran sehingga segala sesuatu bertumpu hanya pada otak atau pikiran.

Fundamen akal adalah logis, real, dan eksak. Itulah juga kebenaran bagi akal. Kebenaran menurut akal adalah rasional, realistis, dan eksak atau masuk akal, nyata, dan pasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun