Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu yang Menangis

26 September 2018   16:06 Diperbarui: 29 Januari 2019   23:22 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mayapada tak akan adil. Sejatinya tak akan ada. Menangis pun salah. Seakan air mata mengalir tanpa sebab. Seolah menitik tanpa derita. Bening membutir kian meniris. Tanpa seorang pun tahu.

Pilu menikam hingga punca rasa yang terdalam. Merobek tirai jiwa yang nestapa. Mengerang bak gering sang bunda. Pecahkan sunyi malam tak berbintang. Pekat sepekat rasa itu.

Engkau tidak sendirian. Ketika tak ada yang mengerti, Ia mengerti. Ketika rasa seolah tak berarti, itu berarti bagi-Nya. Ia tahu, betapa lara itu. Betapa hancurnya hatimu.

Ketika tak seorang pun peduli, Ia peduli. Ketika tak ada yang mau tahu, Ia Mahatahu. Mendekapmu dengan erat. Memeluk deritamu. Mengecap rasa bersamamu. Menemanimu lalui detik demi detik waktu pedih itu.

Engkau tidak sendirian. Tak akan dibiarkan begitu saja. Ia ada untukmu. Untuk membuatmu tersenyum kembali.

Ada waktu untuk menangis. Ada waktu untuk tertawa. Ada waktu untuk meratap. Ada waktu untuk menari. Semua ada waktunya.

Biarlah ia. Biarlah mereka. Biarlah tak tahu apa yang sudah dilakukan, seperti ia pun tak tahu apa yang akan terjadi di hidupnya kelak. Sebab apa yang ditabur tak mungkin tak akan dituai. Itulah keadilan-Nya.

Salam. HEP.-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun