Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membermaknakan Suara Azan Bagi Umat non-Muslim di Indonesia

26 Agustus 2018   17:46 Diperbarui: 29 Januari 2019   17:11 2840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penganut non-Muslim, khususnya Kristen, harus menginsafi ini. Adalah wajar bila rumah ibadat Islam ada di mana-mana lebih banyak dan lebih berdekatan dari pada rumah Ibadat non-Muslim. Hal yang sama pula berlaku di negara-negara berpenduduk mayoritas Kristen, yakni gedung gereja lebih banyak dari pada Masjid dan Musala.

Dengan demikian rumah penduduk non-Muslim akan lebih banyak berdekatan dengan Masjid atau Musala dari pada dengan rumah ibadat agama sendiri. Dengan itu pula suara Azan akan setiap hari didengar oleh penduduk non-Muslim.

Umat non-Muslim harus mengerti makna suara Azan seperti yang penulis paparkan di atas. Meski suara Azan keluar dari rumah ibadat Islam dan adalah keyakinan Islam, tapi sesungguhnya makna luas suara Azan tidak untuk kaum Muslim semata.

Karena Allah itu Esa. Bukan 1000 Agama, 1000 Allah. Suara Azan memang secara khusus mengingatkan umat Muslim, tetapi pada saat yang sama juga mengingatkan seluruh umat beragama akan Allah Yang Mahaesa.

Suara Azan menjadi peringatan bagi semua umat beragama untuk jangan melupakan Allah dan jangan tidak beribadah kepada-Nya.

Suara Azan mengingatkan umat Kristen akan Allah Tritunggal, mengingatkan umat Hindu akan Hyang Widhi, mengingatkan umat Buddha akan Sangyang Adi Buddha, dan mengingatkan umat Konghucu akan Huang Tian. Semua diingatkan untuk jangan lupa beribadah kepada-Nya.

Bersyukur kita yang non-Muslim ini tiap hari juga diingatkan akan Allah Pencipta Yang Esa lewat suara Azan. Diingatkan saja belum tentu didengarkan apalagi tidak diingatkan. Suara Azan terdengar, non-Muslim mengarahkan hati dan pikiran kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Bagi orang Kristen, suara Azan itu sama tujuannya dengan bunyi Lonceng Gereja. Tiap kali suara Azan terdengar, itulah bunyi Lonceng Gereja buat kita untuk mengingat akan Allah Bapa Pencipta langit dan bumi dan seluruh isinya.

Tiap kali mendengar suara Azan, kita memaknai itu bahwa kita pun sedang diingatkan: Jangan lupa Tuhan! Jangan hidup jauh dari Tuhan! Jangan hidup sesuka hati seolah tidak ada Tuhan.

Suara Azan adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari di negara ini. Suara Azan itu mulia: mengingatkan manusia akan Sang Pencipta dan beribadah kepada-Nya. Suara Azan mengingatkan semua umat beragama untuk memeriksa kehidupan beribadah kepada-Nya sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Jika demikian, maka suara Azan adalah indah bagi semua umat beragama di bumi persada RI ini. Hargai dan hormati keyakinan orang lain dengan kita tidak kehilangan makna ilahi sesuai dengan keyakinan kita masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun