Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

1000 Agama, 1000 Allah?

7 Agustus 2018   15:27 Diperbarui: 27 Januari 2019   05:45 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan begitu, nyatalah yang ditawarkan adalah jalan kepada Allah Pencipta, karena ajaran dan praktik yang ditampilkan itu menunjukkan hakikat dan sifat Allah Pencipta.

Jangan sampai ajaran dan praktik keagamaan bertolak belakang dengan hakikat dan sifat Allah Pencipta.

Inilah yang harus dicatat oleh agama-agama bila hendak meyakinkan orang lain bahwa agamanyalah yang benar membawa manusia ke surga Allah Pencipta.

Bagaimana mungkin meyakinkan orang bahwa ini jalan Allah Pencipta dengan lisan dan perilaku yang mengandung kebencian, hinaan, kemarahan, dendam?

Semua itu bukan sifat-sifat Allah Pencipta. Anak-anak kecil pun sering diajari jangan membenci. Akhirnya menimbulkan pertanyaan di situ, "Kog, jalan Allah seperti itu?"; "Kog, orang-orang surgawi begitu?".

Juga, bagaimana mungkin meyakinkan orang bahwa inilah jalan menuju surga Allah Pencipta dengan membunuh? Sementara membunuh itu adalah dosa, hal yang tidak dikehendaki Allah Pencipta.

Sebab, Dia yang menciptakan manusia, maka manusia tidak berhak sama sekali untuk meniadakan manusia lain, kecuali Ia sendiri. Namun, yang ditampilkan justru membunuh adalah jalan menuju surga.

Semua agama harus mengoreksi praktik dan perilaku keagamaan yang justru merusak CITRA ALLAH PENCIPTA itu sendiri. Itu yang Penulis prihatinkan.

Silakan mengklaim bahwa agama yang dianut adalah benar, tetapi jangan "mengurung Allah" di dalam agamamu, jangan mengambil alih hak dan kuasa-Nya, jangan membatasi kasih-Nya, jangan membelenggu kebebasan-Nya untuk menjadi diri-Nya sendiri, yakni menjadi Allah bagi semua yang diciptakan-Nya.

Jangan menggambarkan Allah Pencipta seolah dapat diatur oleh manusia, dapat dibatasi oleh manusia, dapat disebut-sebut keinginan-Nya padahal itu keinginan diri kita sendiri.

Lebih memprihatinkan lagi, Allah diserukan dan ditampilkan seperti sosok yang sama dengan lawan-Nya, yakni IBLIS: saling menjatuhkan, saling menertawakan, saling menghina, saling menghujat, saling membenci, saling membunuh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun