Dari perjalanan belajar coding semi mandiri itu, karena ikut pelatihan gratisan singkat saja, kemudian mencari sendiri di internet termasuk membeli kursus online di Udemy, saya masih bingung dengan "cara ngobrolnya" coding ini, atau bisa dibilang, saya belum mengenal dan memahami logika komputasi (computational thinking).
Singkat cerita, Â jiwa kepo saja terus mengembara mencari jawaban, apa itu Logika komputasi, bagaimana cara belajarnya, dan bagaimana saya bisa paham tentang coding. Sampailah pencarian itu pada SCRATCH PROGRAMMING yang digagas dan dikembangkan oleh Mitch Resnick, bersama tim dari MIT dan Scratch Foundation.Â
Seperti apa itu Scratch  Programming?Â
Ini saya tunjukkan hasil coding murid saya, membuat animasi turunnya rintik hujan dengan coding Scratch 3.0
Scratch Programming, ternyata menjadi pelajaran awal dari program belajar Introduction  to Computer Science universitas Harvard, yang dikenal dengan istilah CS50 Harvard Edu.Â
Ini salah satu videonya, https://www.youtube.com/live/IDDmrzzB14M?feature=shared. Kita bisa mengikuti playlist CS50 di channel itu.Â
Di sini, konsep Computational Thinking akan mulai dipahami.Â
Nah, bagaimana dengan Coding to Learn?
Scratch ini menarik sekali, karena bisa dimodifikasi menjadi bentuk apa saja. Baik itu animasi atau game. Dan gambar yang bergerak di dalamnya bisa kita buat sendiri, baik dari apps lain atau langsung di Scratch. Nah fitur inilah yang bisa diintegrasikan dalam proses belajar mengajar.Â
Dalam perjalanan saya mengeksplorasi Scratch, bisa membuatnya menjadi media belajar matematika, bahasa, biologi dan juga mengaji atau menulis bahasa Arab. Jika perlu contohnya, Â silahkan tulis di kolom komentar di bawah artikel ini.Â
Bagaimana coding bisa digunakan untuk belajar biologi?
