Mohon tunggu...
Susilo
Susilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang

💦peace began with a smile 💦 ig: hengkisusilo_

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Corona dan Karma

2 Oktober 2021   14:10 Diperbarui: 2 Oktober 2021   14:18 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Karma sedang kita hadapi, segala cara dari berbagai kalangan bersama mencurahkan perhatian pada Virus Corona yang melanda bumi kita tercinta. 

Pemerintah Indonesia sendiri telah berupaya memberantas dengan segala cara. Salah satunya adalah dengan menetapkan peraturan protokol kesehatan.

 Inilah kewajiban kita sebagai warga negara yang baik, bahkan tidak hanya itu tetapi inilah saat kita yang telah percaya dan menyadari dampak dari perbuatan kita saat ini maupun di masa depan. Mentaati protokol kesehatan adalah hal yang sederhana yang perlu kita lakukan untuk bersama memberantas virus ini.

 Protokol kesehayan yang perlu kita lakukan antara lain adalah memakai masker, tidak bergerombolan, mencuci tangan, isolasi mandiri, menjaga daya tahan tubuh serta membersihkan rumah. Hal ini sederhana sekali, seharusnya tidak sulit untuk dilakukan, tetapi mari kita lihat prakteknya. 

Banyak di antara masyarakat kita yang belum menyadari dan mengabaikan aturan yang telah ditetapkan pemerintah, hal ini dapat kita lihat di swalayan masih banyak warga yang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.

 Lebih lagi, mari kita lihat apakah kasus dari virus ini semakin bertambah atau berkurang. Bukankah setiap harinya di Indonesia semakin meningkat setiap harinya. 

Tidak cukup hanya sadar jika tidak memiliki ketakutan akan penyakit ini. Padahal penyakit ini sungguh menyakitkan bahkan mematikan. Inilah yang namanya karma berkelanjutan, karena kita tahu ini adalah virus yang mematikan, tetapi banyak di antara kita yang tenang-tenang saja akhirnya apa?

Karma berkelanjutan dapat kita maknai teruntuk mereka yang tidak percaya akan adanya Virus Corona ini. Di masa pandemi ini, karma kemungkinan besar teruntuk mereka yang tidak percaya akan virus. Tentu tidak terlepas bagi mereka yang percaya, tetapi kemungkinannya sedikit. 

Mengapa? Orang yang percaya dan menyadari bahaya dari virus ini akan 'berhati-hati' ia akan melindungi dirinya dengan perisai yang kuat, paling tidak mematuhi protokol kesehatan, sebab mereka sadar sakit itu sungguh menyakitkan bahkan sampai mematikan. Di sinilah kita yang percaya dan sadar diajak berperan untuk mengingatkan mereka terus menerus.

Maka dari itu, menyadari kesalahan dan memperbaikinya untuk hidup sekarang dan generasi mendatang adalah bentuk perbuatan mulia bagi alam maupun sesama kita. Pemerintah telah berusaha dengan keras untuk memutuskan mata rantai virus ini, mari kita bantu dengan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Tegur dan rangkul mereka yang belum percaya akan bahaya dari virus ini, dengan demikian kita tidak hanya memutuskan mata rantai corona tetapi mata rantai karma yang jika tidak diputuskan akan terus berkelanjutan.

Salam sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun