Mohon tunggu...
Hengki Mau
Hengki Mau Mohon Tunggu... Teknisi - Membaca Manusia Sebagai Kisah

Pemburu Berita, Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harta Kekayaan dan Kualitas Diri

10 Maret 2023   08:54 Diperbarui: 10 Maret 2023   08:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbicara tentang harta berarti berkaitan dengan kekayaan yang merupakan segala sesuatu yang berwujud maupun tidak dan itu dapat di lihat dan dihitung dalam nilai mata uang untuk menentukan besaran dari nilai harta tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari rumah tempat kita tinggal merupakan harta yang memiliki nilai dan dapat dihitung dalam satuan nilai mata uang dan nilainya dapat diuangkan sesuai dengan harga dari harta tersebut, harta juga bisa berasal dari transaksi jual beli yang memberikan manfaat bagi setia orang yang memilikinya.

Para pembaca yang budiman, dalam menjalani kehidupan, memiliki harta maupun tidak adalah sebuah persoalan, karena yang memiliki harta belum tentu ada kedamaian dalam dirinya karena selalu memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan hartanya, takut hilang di curi atau di rampok oleh orang lain dan hal itu membuatnya tidak tenang, selalu cemas ketika tidak berada di rumah.

Dan yang tidak memiliki harta juga sama seperti yang memiliki harta, ia harus berpikir dan berusaha untuk bekerja keras agar mendapatkan segala sesuatu yang akan menjadi bagian dalam hidupnya untuk dapat membiayai kehidupannya sehari-hari.

Para pembaca yang baik secara umum, kita berpendapat bahwa kekayaan itu adalah berapa jumlah harta yang dimiliki oleh seseorang secara keseluruhannya, namun menurut para pembaca apa si hakikat kaya itu.

Menurut saya sebagai penulis artikel ini hakikat kaya bukan dari banyaknya harta, tetapi kedamaian yang ada dalam diri kita yang berpengaruh pada ketenangan batin dan jiwa kita.

Para pembaca yang baik perjalanan kita dalam meniti tangga kehidupan memang tidaklah mudah, ada banyak persoalan dan permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan kita dan itu bukan hanya tentang bagaimana cara kita bertahan hidup, namun juga menikmati kehidupan yang kita jalani.

Ada banyak aneka tawaran kenikmatan duniawi dengan berbagai porsi yang menggiurkan dan memanjakan kita contohnya Jabatan, pangkat, uang, dan harta kekayaan, yang membuat kita lupa diri dan berhadapan dengan pilihan dilematis, dan untuk berjalan melewati lika-liku kehidupan yang penuh dengan tantangan dan godaan, kita memerlukan suatu kebijaksanaan sebagai panduan kebaikan dalam diri kita oleh karena kebijaksanaan itu sangat berharga yang nilainya melebihi jabatan, pangkat, kekuasaan, dan lainnya.

Para pembaca yang baik untuk menyingkirkan kelekatan pikiran yang terlalu terikat dengan harta benda, uang dan kekuasaan perlu adanya kebijaksanaan dalam diri kita, oleh karena keterikatan pada kekayaan dan kemuliaan diri, kadangkala mengikat pribadi kita, sehingga dengan sadar, kita mengabaikan dimensi diri dalam relasi intim dengan suara hati kita sebagai dasar pijakan untuk menikmati kebahagiaan dan kedamaian dalam diri kita.

Para pembaca perbuatan baik yang kita lakukan setia hari tidaklah cukup membuat kita memperoleh kedamaian batin, tindakan baik harus didorong oleh kemauan yang kuat dan usaha yang konkret untuk menjadikan kita bijaksana, Sebagai abdi negara ataupun pekerja menjadi kuli bangunan dan lainnya, kita ditantang bagaimana kebijaksaanan kita dalam mengelola kepercayaan yang diberikan lewat pangkat, kedudukan, anggaran dan sebagainya? Apakah kita sudah benar-benar mengelola kepercayaan itu secara bijak, jujur dan bertanggung jawab?

Atau, apakah kita seperti orang yang mempunyai segalanya yang selalu mengabaikan kebijaksanaan demi sebuah "status quo" dengan cara mempertahankan pendapat sendiri bahkan dengan sikap yang enggan melepaskan barang milik umum ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun