Mohon tunggu...
Henggar Budi Prasetyo
Henggar Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Travelers

Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Life is Choice! Wanita Kini Telah Merdeka?

22 Mei 2015   19:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:42 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wanita selalu cerita unik dan inspiratif dari setiap jaman. Wanita adalah sosok pendidik dimana masa depan suata peradaban dapat dikatakan terletak di tangannya. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena memang kada kenyataan generasi yang lahir di dunia selalu diawali dengan kebersamaan 9 bulan 9 hari di dalam rahim wanita.

Budaya selalu memberikan stigma kepada wanita  dengan kedudukan yang selalu tertindas, lemah, dan terjajah oleh kaum pria. Tetapi, sejarah membuktikan beberapa sosok wanita justru terbukti memberikan suatu dampak yang luar biasa terhadap masa depan. Pejuang era kemerdekaan, diantaranya: Cut Nyak Din, Cut Nyak Mutia, dsb membuktikan kepada masa depan bahwa stigma budaya itu salah. Disisi intelektual R.A Kartini menjadi tokoh yang menggemparkan dunia dengan hasil karyanya "habis gelap, terbitlah terang". Terbaru dalam era modern sosok wanita telah hadir dalam kancah politik, bisnis, ataupun militer, seperti: Karen mantan direktur pertamina, Rini Soemarno: Menteri BUMN, Susi Pudji Astuti: Menteri Kelautan.

Kini sosok wanita telah merdeka menentukan pilihan hidup masing-masing (life is choice). Sesuatu yang telah mampu merubah stigma kedudukan wanita akan ketertindasan, kelemahan, dan keterjajahan. Dunia telah masuk dalam tahap peradaban baru.

Baru-baru ini ada polemik yang timbul akibat adanya tes perawan di kalangan wanita yang ingin berpartisipasi sebagai TNI. Disini kembali lagi keluar suara-suara entah dari mana bahwa tes tersebut merupakan pelanggaran ham serta merampas privasi individu.

Disini saya tergerak untuk beropini. Perawan merupakan simbol kesucian pada perempua, simbol seberapa kuat suatu pribadi wanita mempertahankan suatu takdir sang pencipta untuk menyiapkan generasi yang akan datang. Sepintas secara keilmuan fungsi organ genetikal tersebut adalah sebagai alat reproduksi, tetapi ketika hal tersebut digunakan untuk kenikmatan semata. Apakah hal tersebut dapat dikatakan benar? Sekali lagi perspektif tiap orang berbeda dan kebenaran adalah relatif.

Salam untuk kaum wanita: Jaman telah berubah, dunia kini telah merdeka untuk kalian. Tak ada yang perlu kalian takuti. Kalian bebas beraktualisasi diri tanpa pengekang. Kini kalian bisa jadi dan jaga diri masing-masing. Pria bijak: harapkan kehadiran wanita tangguh dan mandiri, karena sekali lagi kodrat sebagai pendidik (Ibu) bangsa tetap ada di tangan wanita karena kalian punya sudut pandang unik yang tak dimiliki pria. Life is choice, jaga kesucian untuk masa depan cerah karena hidup bukan untuk nafsu semata, tetapi soal pencapaian. Jangan jadi tua dan menyesal yaa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun