Kecapekan adalah hal lumrah yang sering dirasakan ketika waktu malam tiba. Hal tersebut sebagai dampak dari aktifitas yang dilakukan di siang hari. Dalam beberapa kondisi kecapekan sering terakumulasi pada hari berikutnya. Akibatnya hari esok kita akan menjadi lesu (tidak bugar) sehingga tidak optimal dalam melaksanakan aktifitas harian. Belum lagi jika ditambah kondisi lingkungan yang tidak bersahabat, seperti: polusi ataupun cuaca terutamapada masa pancaroba seperti saat ini akan mengakibatkan terserang influenca ataupun masuk angin.
Tentu, manajemen waktu yang tepat dalam beristirahat adalah kunci untuk dapat menghindari akumulasi capek sehingga kita akan menjadi bugar disetiap hari. Tidur cukup adalah hal yang harus diprioritaskan, 7 - 8  jam adalah waktu ideal yang disarankan sehingga harus diupayakan untuk terpenuhi atau setidaknya mendekati waktu tersebut. Jangan Buang Waktu, update informasi  baik melalui televisi ataupun media sosial dalam porsi tertentu memang baik, namun perlu diperhatikan jangan sampai berlebihan termasuk bagi yang menyukai permainan (game) jangan sampai berlebihan juga karena meskipun kita merasa senang, secara tidak sadar tenaga kita akan terkuras yang akan berimbas keesokan hari menjadi capek.Â
Atur Waktu Makan, tidak hanya gizi yang perlu diperhatikan, tetapi juga waktu makan karena hal tersebut akan mempengaruhi penyerapan nutrisi yang akan dirubah menjadi energi. Untuk pastikan untuk selalu sarapan di pagi hari, makan siang di siang hari, dan makan sore di waktu sore hari. Hindari untuk makan di malam hari untuk memberikan kesempatan organ pencernaan kita beristirahat. Rilekskan pikiran, kurangi berpikir yang rumit, jauhkan sementera pikiran-pikiran akan aktifitas/ pekerjaan diesok hari supaya tidur menjadi nyenyak, karena akan sama saja jika waktu tidur lama tapi tidak nyenyak. Tips-tips sederhana tersebut, jika dilakukan secara konsisten tentu hasilnya berupa kondisi badan yang bugar akan di dapat.
Nah, selain dari pada melaksanakan tips-tips tersebut, ada satu hal yang dapat memaksimalkan kualitas istirahat untuk mendapat kondisi badan yang semakin bugar. Itu adalah seduhan hangat secangkir tolak angin hangat. Hal tersebut, bukanlah tanpa alasan karena Tolak Angin memang terbukti diracik dari aneka bahan-bahan alami yang pada dasarnya memang memiliki khasiat yang terbukti secara turun temurun dipercaya nenek moyang kita sebagai untuk menyegarkan badan ataupun bahkan menyembuhkan penyakit. Bahan-bahan tersebut terdiri dari: madu untuk meningkatkan daya tahan tubuh, jahe untuk menghangatkan dan menyegarkan, daun mint untuk mengatasi perut kembung, daun adas dan daun cengkeh untuk mengatasi peradangan (inflmasi) terutama radang tenggorakan (flu).
Rasa dari seduhan secangkir tolak angin menurut saya sangat menyegarkan. Saya sendiri sudah membuktikan, dimana sebelum tidur saya kerap kali menyeduh secangkir tolak angin hangat. Hasilnya, badan saya menjadi rileks dan tidurpun nyenyak. Bangun di pagi hari badan terasa bugar.
Ya, untung ada Tolak Angin sehingga kita bisa menikmati racikan herbal penuh khasiat yang mudah dikonsumsi sebagai salah satu warisan nenek moyang yang harus kita lestarikan.
