Mohon tunggu...
Hendy Kusmarian
Hendy Kusmarian Mohon Tunggu... Administrasi - pemandu medan perang bisnis

http://terobosan.biz.id/pemandu-perang-bisnis/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Cari Peluang Produk/Jasa yang Akan Laku? Ini 6 Rambunya

22 Februari 2021   12:25 Diperbarui: 22 Februari 2021   12:38 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Bagi banyak (calon) pebisnis, menciptakan produk atau jasa yang laku adalah tantangan terbesar. Terlebih bagi para self-employed, perhatian terbesar mereka adalah bagaimana menghasilkan uang dari mengerjakan apa yang benar-benar ingin mereka lakukan, tanpa gaji dan pekerjaan tetap.

Tidak pandang ukuran bisnis kita (mulai usaha 1-orang sampai perusahaan nasional dengan ribuan pegawai), dan tidak pandang tahap kematangan bisnis kita (baik kita baru mau memulai usaha, atau kita telah menciptakan ratusan produk sukses dari beragam lini), kita perlu terus melakukan pencarian peluang produk/jasa untuk mempertahankan bisnis kita, atau bahkan mengembangkannya.

Andai saja kita bisa mengerjakan apa yang kita cintai dan uang untuk menopang itu akan datang sendiri! Andai saja menemukan dan menekuni jalan pilihan kita bisa dengan sendirinya menjamin keberhasilan. Meski kita semua berharap begitu, kenyataannya, kita melihat banyak sekali orang sangat berbakat yang mencoba mengikuti kata hati mereka atau menekuni kecintaan atau passion mereka hanya untuk berakhir mengenaskan, sering malah tidak mengerti kenapa.

Menemukan bisnis sempurna kita, entah itu mengikuti bakat, kecintaan, misi, atau memanfaatkan aset, hanyalah satu dari dua sisi. Tidak peduli betapa bergairah kita mencintai kerja kita, tidak peduli betapa dalam perhatian kita pada kerja kita dan betapa penting itu bagi masyarakat, atau betapa hebat kita pada kerja kita, betapa baik niat kita, kalau kita ingin membangun bisnis yang sukses, kita harus menemukan satu jalan untuk menjodohkan bakat, kecintaan, misi, dan aset kita dengan peluang-peluang yang ada dalam masyarakat. Sebelum menemukan kaitan ini, perjalanan kita menuju sukses bisnis akan panjang dan sulit.

Jadi, kita harus menyatukan hasrat-hasrat, sumberdaya-sumberdaya, dan peluang-peluang kita menjadi produk dan jasa yang laku dijual.

Kita harus 'nyambung.' Kita harus menemukan suatu cara untuk mengaitkan apa yang kita inginkan dengan apa yang orang lain butuhkan. Maksudnya: kita perlu bertanya, 'Bagaimana saya bisa menggunakan sumberdaya dan ketrampilan saya dengan menyediakan sesuatu yang dibutuhkan orang?'

Pertanyaan ini adalah inti menemukan peluang produk/jasa anda. Bagaimana menemukan peluang?

Dunia ini penuh dengan peluang untuk melakukan hal-hal yang perlu dilakukan. Mereka ada di sekeliling kita. Kita bisa tersandung peluang, bisa menciptakannya, atau juga bisa mencari-carinya.

Bagaimanapun cara kita menemukan peluang, untuk benar-benar nyambung dengan peluang, kita harus mengenalnya. Tapi seringnya kita tidak mengenalinya. Justru kita sering melewatkannya sambil berharap dapat menemukan yang pas.

Ada suatu konsep dalam biologi lapangan yang menjelaskan mengapa orang sering melewatkan peluang. Saat para biologiwan pergi ke lapangan untuk meneliti hewan-hewan dalam bidang spesialisasinya, mereka menggunakan apa yang disebut "kesan pencarian": yaitu, setiap biologiwan akan memiliki suatu kesan atau bayangan dalam benak tentang macam hewan yang sedang dicarinya.

Karena itu, biologiwan yang mencari babon akan melihat banyak babon di tengah-tengah flora dan fauna habitat mereka; namun, biologiwan yang mencari ular di wilayah yang sama kemungkinan besar akan mengesampingkan babon-babon itu tetapi melihat banyak ular. Seandainya biologiwan ular pergi ke lapangan dengan biologiwan babon, dia bisa tertegun menemukan begitu banyak babon di sekitarnya, dan sebaliknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun