Masalah ini menyebabkan nilai Bitcoin turun 36% selama bulan itu.  Pada bulan Juni, TeraExchange LLC menerima persetujuan dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS. Ini menandai kali pertama  sebuah badan AS menyetujui sebuah bursa Bitcoin. Pabrikan komputer Dell mulai menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran saat ini, perusahaan terbesar yang melakukannya hingga hingga saat itu.
AirBaltic juga menjadi maskapai pertama dunia yang menerima pembayaran Bitcoin. Pada bulan Desember, raksasa teknologi Microsoft mulai menerima pembayaran dalam Bitcoin. Coinbase, yang sekarang salah satu platform bursa mata uang digital terbesar menerima $75 juta dalam suatu putaran pendanaan, di mana Bursa Efek New York sebagai investor kecil. Lonjakan dunia nyata selanjutnya berlanjut dan pada Agustus 2015, lebih dari 160.000 perusahaan menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran.Â
Desember membawa berita tentang kemungkinan identitas dari sosok Satoshi Nakamoto yang tenar. Majalah Wired mengaku  Craig Wright seorang Australia adalah Nakamoto. Ini menyebabkan serangkaian peristiwa yang akhirnya menghasilkan konfirmasi bahwa Wright BUKAN lah Nakamoto.
Juli 2016 menandai "hari perseparuhan" kedua dalam sejarah Bitcoin, di mana imbalan untuk menambang 1 blok dibelah dua menjadi 12,5 Bitcoin per blok. Ini adalah bagian dari desain asli Bitcoin untuk secara bertahap mengurangi persediaan koin baru yang tersedia. Pengurangan separuh berikutnya akan terjadi pada tahun 2020, dengan pasokan total tersedia untuk pasar sekitar tahun 2140. Pada saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan seharga sekitar $4.000 per koin di bursa.
Dasar-Dasar Teknologi Blockchain
Meskipun kita bisa menghabiskan seluruh buku membahas blockchain dan teknologi di baliknya saja, penting untuk memahami dasar-dasarnya jika Anda berencana untuk berinvestasi dalam Bitcoin, atau cryptocurrency lainnya.Â
Blockchain adalah sebuah buku-besar yang terdesentralisasi, yang artinya ia sebuah catatan yang dapat diakses secara umum/publik dan dapat dibuktikan oleh siapa saja. Ini penting untuk segala barang tidak-berwujud maupun barang berwujud seperti kaus kaki atau permen, kita memerlukan catatan suatu transaksi yang terjadi jika terjadi suatu kesalahan. Sebagai contoh, kita perlu bukti bahwa Andi membayar Budi untuk sepasang kaus kaki yang dijual Budi padanya. Blockchain akan memiliki catatan suatu transaksi dari akun Andi akun Budi, dan bukan orang lain.
Sebelumnya, kita akan harus menggunakan pihak ketiga, seperti bank, untuk membuktikan transaksi itu memang terjadi. Bank kemudian akan mengambil bagian mereka dari total transaksi.Â
Karena informasi bank tidak terbuka untuk umum, kita juga harus percaya bahwa bank melakukan tugasnya. Dengan menggunakan teknologi blockchain, kita punya catatan yang 100% sempurna tentang transaksi yang terjadi, dan siapa pun dapat melihatnya. Juga tidak ada keperluan untuk membayar biaya tambahan yang besar kepada suatu perantara. Satu-satunya biaya yang terlibat adalah biaya menjalankan blockchain itu sendiri.
Jika kita hanya menggunakan blockchain untuk tujuan finansial, ini sangat berguna di negara-negara yang tidak memiliki sektor perbankan yang tepercaya. Setiap transaksi dicatat sebagai sebuah blok, dengan tanggal dan stempel waktu.Â
Blok-blok ini tidak dapat diubah tanpa semua orang melihat. Masalah yang dipecahkan oleh ini dikenal sebagai "masalah doublespending (pengeluaran ganda)", di mana aset-aset digital (seperti cryptocurrency) memiliki potensi untuk dikeluarkan lebih dari sekali.
Yang blockchain mungkinkan kita untuk lakukan adalah melihat bahwa Andi telah menggunakan uangnya untuk membayar Budi, sehingga dia lalu tak bisa menggunakan uang yang sama itu untuk mencoba membayar Doni. Blockchain menciptakan kepercayaan di antara semua pihak, dan kepercayaan adalah terpenting dalam berurusan dengan transaksi-transaksi keuangan.
