Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Melihat Relevansi Pengejaran Karir dari Tokoh Anime "Sasuke"

6 Desember 2019   13:54 Diperbarui: 9 Desember 2019   06:00 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Thinkstockphotos

Melompat ke episode 136, pada akhirnya diceritakan bahwa Sasuke berhasil membunuh sang kakak atau lebih tepatnya sang kakak yang mengalah kepada sang adik. Apakah cerita selesai sampai di situ? Tidak, karena Sasuke baru menyadari kebenaran sesungguhnya di balik apa yang dilakukan oleh kakaknya, dia menyesal telah membenci kakaknya dan kembali dia dikuasai oleh rasa kebencian akan keadaan dunia shinobi. Sasuke ingin sebuah revolusi di mana dia sendiri yang akan mewujudkan kedamaian.

Dalam anime Naruto, adegan mengharukan selalu muncul dan penulis sangat merekomendasikan anime ini untuk ditonton karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Apalagi kita di Indonesia dengan keanekaragamannya yang sangat limpah, sehingga gesekan itu rentan terjadi. Perlu ada kisah-kisah heroik tentang pengorbanan, tentang persahabatan, tentang perdamaian dari yang semula adalah berperang, dendam, pengkhianatan, dan balas dendam.

Masih tentang Sasuke, waktu itu Sasuke masih kecil. Ketika di akademi, dia selalu saja iri dengan Naruto, karena dia merasakan bahwa Naruto itu lebih kuat darinya. 

Naruto tidak dapat ditebak, penuh kejutan, dan dalam setiap pertempuran selalu saja ada hal yang tidak diduga-duga terjadi (ya sejenis mukjizat lah) walau Naruto itu sebenarnya tidak berbakat seperti dirinya dalam hal kepintaran dan bertarung. Naruto tidak cerdas, orangnya nekat dan konyol.

Di sisi lain Naruto juga memandang bahwa Sasuke adalah rival yang tidak pernah bisa dia kalahkan. Sasuke begitu berbakat, pintar dan selalu menarik perhatian para gadis. Gayanya selalu serius, tidak seperti dirinya yang konyol tadi. 

Naruto berusaha keras untuk mendapatkan pengakuan dari Sasuke. Sasuke dalam banyak hal selalu dapat melakukannya sendiri dan hasilnya sangat memuaskan, sedangkan Naruto tidak, dia butuh teman dan dukungan, walau ternyata seperti yang di atas tadi, Naruto selalu tidak terduga!

Bila disimpulkan, Sasuke merasa dirinya masih kalah dari Naruto sehingga ia berusaha untuk mencari kekuatan dan melampaui Naruto, sedangkan Naruto berusaha keras berlatih untuk dapat mengejar Sasuke yang ada di depannya atau mencari pengakuan dari Sasuke.

Apakah ada di antara kita yang mengalami hal serupa seperti di atas? Kita merasa iri kepada seseorang karena kelebihannya, namun terzata orang yang terhadapnya kita iri itu juga iri kepada kita di dalam hatinya karena kelebihan kita---dengan objek yang sama.

Karena merasa kalah tadi atau tidak ingin kalah dari Naruto, Sasuke pun memutuskan untuk pergi mencari Orochimaru (seseorang yang diyakininya dapat memberikannya kekuatan untuk membalas dendam).

Adegan kepergian Sasuke pun sangat mengharukan. Dia seorang bocah yang telah kehilangan segalanya dan kini harus memilih jalan hidupnya. 

Pergi dari desa atau tidak, pergi berarti memutuskan semua ikatan yang ada, tidak berarti tetap memiliki ikatan itu namun tujuannya untuk balas dendam pasti tidak akan terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun