Mohon tunggu...
Hendro Adrian
Hendro Adrian Mohon Tunggu... Insinyur - Penggemar 'Dream Theater'

Pecinta cerita 'mountaineering'

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Terbang dengan Balon Udara di Langit Kapadokya

15 April 2019   00:39 Diperbarui: 18 April 2019   20:56 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa balon yang tengah bersiap untuk mengudara (Koleksi pribadi)

Beberapa balon yang tengah bersiap untuk mengudara (Koleksi pribadi)
Beberapa balon yang tengah bersiap untuk mengudara (Koleksi pribadi)
Selain balon kami, pagi itu ada banyak sekali balon lain yang juga bersiap-siap untuk terbang. Beberapa saat kemudian, langit Kapadokya telah dipenuhi oleh ratusan balon-udara beraneka warna. Pemandangan yang sangat menakjubkan. Usaha dan penantian kami untuk bisa terbang dengan balon terbayar lunas. 

Pemandangan seperti itu memang sudah beberapa kali kami lihat di youtube ataupun photo di internet, tetapi melihat dari youtube dengan mengalami dan melihat langsung adalah dua hal yang berbeda. 

Belum lagi saat melihat ke bawah, ke arah panorama alam Kapadokya. Kami benar-benar dibuat takjub dan berkali-kali harus menahan nafas karena kagum dengan keindahannya. 

Sesekali pilot menurunkan ketinggian balon hingga kami hanya beberapa meter saja di atas pilar-pilar batu hasil pahatan alam, kemudian pilot kembali menyalakan burner-nya yang membuat balon kami kembali membumbung di atas balon-balon lain. Benar-benar pengalaman yang sulit terlupakan. 

Balon yang terbang hanya beberapa meter di atas pilar-pilar batu (Koleksi pribadi)
Balon yang terbang hanya beberapa meter di atas pilar-pilar batu (Koleksi pribadi)
Sedemikian menikmatinya kami, hingga penerbangan selama satu jam serasa hanya beberapa menit saja. Balon-udara kami kemudian mendarat dengan mulus di tempat semula kami took-off. 

Bersama dengan pilot dan wisatawan lain, kami merayakan keberhasilan penerbangan dengan membuka dua botol champagne dan pilot kemudian membagikan sertifikat. 

Rencana kami sebenarnya hanya akan tinggal di Kapadokya selama dua hari. Tapi karena menunggu kesempatan terbang dengan balon, kami jadi harus tinggal lebih lama. 

Akibatnya, penerbangan pesawat ke Istanbul dan connection-flight untuk pulang harus kami jadwalkan ulang. Meski demikian, kami tetap gembira dengan keputusan itu. Banyak wisatawan lain yang datang ke Kapadokya, namun gagal terbang dengan balon karena hambatan cuaca. 

Balon Udara Sensitif Terhadap Cuaca 
Kenapa balon-udara sangat sensitif terhadap cuaca ? Saat makan malam di hotel, saya bertemu dan ngobrol panjang-lebar dengan Oguzhan, pemuda setempat yang berprofesi sebagai tour guide, sebelumnya pernah berkerja sebagai crew balon udara. 

Menurut Ogu -demikian dia minta dipanggil, angin adalah faktor paling menentukan dalam setiap penerbangan balon. 

"Pembatalan penerbangan pada umumnya lebih disebabkan karena faktor angin daripada faktor lainnya" kata Ogu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun