Mohon tunggu...
Hendro Adrian
Hendro Adrian Mohon Tunggu... Insinyur - Penggemar 'Dream Theater'

Pecinta cerita 'mountaineering'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meksiko, Negara yang "Dikuasai" Kartel Narkoba

27 Desember 2018   01:33 Diperbarui: 8 Januari 2019   23:41 3548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta wilayah kekuasaan kartel narkoba di Mexico berdasarkan identifikasi DEA (Sumber : http://www.storybench.org/visualizing-mexicos-drug-cartels-roundup-maps/)

Kartel narkoba di Meksiko mulai bermunculan seperti jamur di musim hujan setelah Felix Gallardo, lengkapnya Miguel Angel Felix Gallardo, bos besar kartel Guadalajara, ditangkap militer Meksiko yang bekerja sama dengan DEA (lembaga anti narkoba Amerika) pada April 1989.

Gallardo yang dikenal sebagai El Padrino (The Godfather dalam bahasa Spanyol), adalah pelopor bisnis narkoba modern di Meksiko. Pada tahun 1980, saat Meksiko belum mengenal sistem kartel, dia mendirikan kartel yang - entah bagaimana ceritanya - diberi nama Guadalajara, kota di negara bagian Jalisco; padahal dia berasal dari Culiacan. Saat itu Gallardo adalah penguasa tunggal perdagangan narkoba di Meksiko. Semua kegiatan bisnis yang berhubungan dengan marijuana, heroin, kokain dan segala macam bentuk psikotropika, berada dibawah kontrolnya. Saat itu di Meksiko hanya ada Gallardo, para kroninya, para politisi serta kepolisian yang menjual perlindungan.

Lahir dari keluarga petani di daerah pinggiran Culiacan, negara bagian Sinaloa, Gallardo lulus sekolah menengah dan belajar bisnis di perguruan tinggi. Mengawali karier sebagai agen polisi kehakiman federal Meksiko, dia ditugaskan sebagai pengawal keluarga gubernur negara bagian Sinaloa. Perkenalan dengan gubernur Sinaloa ini nantinya dia manfaatkan untuk mendapatkan koneksi politik dalam membangun organisasi perdagangan narkobanya.

Bosan dengan gaji kecil polisi, Gallardo keluar dari dinas dan bersama dua temannya, Rafael Quintero dan Ernesto Fonseca, mulai bekerja sebagai penyelundup marijuana ke Amerika. Setelah seorang bos narkoba lokal bernama Pedro Perez tewas ditembak polisi, Gallardo mengambil alih kendali atas rute perdagangan yang semula dikuasai Perez. Dari sinilah Gallardo mulai membangun imperium bisnis narkobanya. Dia bahkan merupakan orang Meksiko pertama yang terhubung langsung dengan kartel Meddelin pimpinan Pablo Escobar yang berbasis di Kolumbia.

Gallardo berhasil mendapatkan kepercayaan Escobar karena dia telah membangun infrastruktur penyelundupan marijuana ke Amerika, dan siap melayani kepentingan para bos kartel kokain yang berbasis di Kolumbia.

Namun ternyata masa keemasan kartel Guadalajara hanya berlangsung singkat. Pada 1985 mereka mendapat pukulan mematikan karena terlibat pembunuhan agen DEA Enrique Camarena. Amerika marah besar dan menekan pemerintah Meksiko untuk segera menangkap para bos kartel Guadalajara. Militer Meksiko dengan dibantu para agen DEA kemudian menangkap Rafael Quintero dan menembak mati Ernesto Fonseca. Sedangkan Gallardo justru tidak ditangkap karena dianggap tidak terlibat dalam pembunuhan Camarena.

Setelah peristiwa itu, Gallardo lebih bersikap low profile dalam menjalankan bisnisnya. Menurut seorang pengamat kriminal, Gallardo memang sengaja tidak ditangkap bahkan dilindungi oleh kepolisian Meksiko karena 'keahliannya' masih diperlukan sebagai ATM bagi para politisi.

Karena tekanan terus menerus dari pemerintah Amerika, Gallardo akhirnya ditangkap juga pada 8 April 1989. Belajar dari kesalahannya, dari balik penjara dia kemudian memutuskan untuk membagi jalur perdagangan yang dikuasainya menjadi wilayah-wilayah kecil. Cara ini dianggap lebih efisien dan sustainable karena akan sulit diberangus dan dijatuhkan hanya dalam satu operasi penegakan hukum.

Gallardo sendiri yang menunjuk nama para bos baru untuk kartel-kartel pecahan kartel Guadalajara yang dia buat itu. Orang-orang yang dia pilih sebagai bos adalah mereka yang namanya kurang dikenal atau bahkan belum dikenal oleh DEA.

Meski berada dalam penjara, Gallardo tetap dapat melakukan kontrol terhadap semua kartel yang ada di seluruh wilayah Meksiko karena masih mempunyai koneksi dengan para politisi. Namun akhirnya Gallardo kehilangan kendali atas kartel-kartel yang dia bentuk setelah dipindahkan ke penjara dengan keamanan super maksimum pada tahun 1993.

Tanpa kendali Gallardo, kartel-kartel yang semula tidak saling mengganggu karena tunduk dibawah kontrolnya menjadi tercerai berai. Persaingan antar kartel untuk penguasaan wilayah mulai terjadi sebab luas wilayah kekuasaan identik dengan jumlah uang yang dihasilkan. Wilayah yang belum berada dibawah kekuasaan kartel tertentu menjadi ajang perebutan kekuasaan. Kekerasan dalam berbagai macam bentuk tidak terhindarkan. Perang antar kartel, dalam arti yang sebenarnya, menyebar ke hampir seluruh wilayah Meksiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun