Mohon tunggu...
Hendri Muhammad
Hendri Muhammad Mohon Tunggu... Wiraswasta - Welcome Green !! Email: Hendri.jb74@gmail.com

... biarlah hanya antara aku dan kau, dan puisi sekedar anjing peliharaan kita

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Aku Sudah Siapkan Belati untuk Membunuh Kata "Elektabilitas"

27 Maret 2019   14:52 Diperbarui: 29 Maret 2019   05:52 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini telingaku seperti sudah terdistorsi, sudah sangat terganggu dengan satu kata yang terus menerus lalu lalang menimbulkan suara bising tanpa bisa kumengerti mengapa bisa menjadi seperti itu.

Ya. Kata itu adalah elektabilitas.

Aku yakin hampir semua orang sudah merasakan bisingnya suasana yang disebabkan oleh kata ini. Hanya efeknya saja yang berbeda-beda; jika aku mulai merasakan kata elektabilitas sudah menjadi seperti gangguan akut di telinga, bagi sebagian orang lain mungkin tidak seperti itu. 

Ada yang bergembira ria mendengar kata ini terus bersiliweran, ada yang bersedih, ada yang marah, dan bahkan ada juga yang depresi dibuatnya.

Aku ingin membahas kata elektabilitas ini dengan memulai tanpa mengupas definisinya sebagaimana yang tercantum dalam kamus.

Sebagai permulaan, aku setuju bahwa angka-angka elektabilitas memang benar dibutuhkan. Aku suka dengan analogi yang mengatakan bahwa elektabilitas itu ibarat panel indikator yang selalu kita lihat di dashboard mobil saat sedang berkendara. 

Kita akan dengan mudah mengetahui berapa kecepatan, berapa bahan bakar yang tersedia, belum lagi dengan teknologi map yang banyak tersedia, kita akan tahu rute mana yang akan ditempuh dan berapa lama untuk bisa sampai ke tujuan.

Indikator pada mobil akan membantu kita untuk mengambil keputusan penting saat berkendara, misalnya meningkatkan kecepatan mobil kalau lagi dikejar waktu, atau mampir ke pom bensin jika tidak ingin berhenti ditengah jalan karena kehabisan bahan bakar.

Namun, saat ini kata elektabilitas ternyata tidak sesuai lagi dengan gambaran di atas, dia jauh lebih hebat dari pada itu. Bahkan parahnya, jika menggunakan perumpamaan mobil diatas, sebuah panel indicator di dashboard mobil ternyata sudah menjadi lebih berharga dibandingkan dengan mobil itu sendiri.

Sebenarnya aku benci untuk mengakui bahwa kata Elektabilitas ternyata sudah menjadi sehebat itu karena elektabilitas hanyalah satu kata yang direpresentasikan oleh deretan angka persentase milik masing-masing kandidat, itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun