Mahasiswa yang sibuk dengan kegiatan organisasi, atau biasa disebut sebagai si paling organisasi, adalah mereka yang datang ke kampus bukan hanya sebagai mahasiswa kuliah-pulang-kuliah-pulang alias mahasiswa kupu-kupu. Akan tetapi mereka adalah individu yang sangat aktif dengan jadwal padat, mengurus kegiatan organisasi di kampus.
Secara skill, tentu berbeda antara mereka yang aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang hanya kupu-kupu. Misalnya, mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki banyak relasi, kemampuan kepemimpinannya teruji, public speakingnya bagus, serta memiliki sederet soft skill lainnya yang tentu tidak bisa kalian dapatkan di ruang kelas.
Akan tetapi, ada semacam stereotip buruk untuk anak-anak organisasi di kampus. Mereka sering dicap hanya sebagai mahasiswa abadi. Nilai akademik mereka biasanya bermasalah karena lebih banyak memilih absen untuk ikut kegiatan organisasi ketimbang belajar di kelas. Selain itu, skripsi terbengkalai karena sibuk mengurus kegiatan organisasi. Ini tentu menjadi stereotip yang buruk, mencoreng citra anak organisasi di kampus.
Sibuk dengan Organisasi, Tetapi Tetap Mengukir Prestasi
Ketakutan ini kemudian membuatku apatis untuk mau berorganisasi dan mengikuti berbagai kegiatan di luar kegiatan perkuliahan. Rutinitasku tiap hari hanya berangkat dari kosan, terus pergi ke kampus, begitu seterusnya hingga semester satu selesai.
Akan tetapi, rutinitas semacam ini membuatku bosan. Akhirnya, aku memutuskan keluar dari zona nyamanku untuk bisa melangkah menjadi orang yang proaktif. Bagi ku, bodoh amat dengan omongan teman, kakak tingkat, dan orang-orang terdekatku yang selalu menghantui pikiranku dengan bayangan mahasiswa abadi. Bagi mereka, jika terlalu sibuk berorganisasi dan mengikuti kegiatan di luar nantinya bisa menghambat proses kelulusan.
Walau mereka sering kali memperingatiku kalau terlalu aktif dengan kegiatan di luar akan menghambat proses studyku, namun aku tak peduli. Berjalannya waktu dengan jejak dan portofolio yang aku miliki, mulai dari menjuarai berbagai kompetisi Esai, LKTI, PKM, Mahasiswa Berprestasi, penulisan puisi hingga kompetisi kepenulisan lainnya, dan memiliki berbagai pengalaman mengikuti kegiatan organisasi, aku kemudian memberanikan diri bertarung menjadi orang nomor satu di Fakultasku untuk merebut posisi ketua dewan perwakilan mahasiswa.
Melalui proses yang panjang, akhirnya aku dipercayakan memegang kendali sebagai Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa atau biasa dikenal sebagai senat mahasiswa. Tentu saja ini merupakan tanggung jawab yang berat, namun aku berusaha untuk menunjukkan kemampuan yang aku miliki agar dapat lebih meningkatkan kualitas mahasiswa di kampusku.
Di akhir masa jabatanku juga, aku berhasil menyelesaikan ujian sarjanaku tepat waktu, walau berbagai kesibukan yang aku punya. Namun, tidak menyurutkan niatku untuk terus berkarya. Lantas, apa yang membuatku sehingga bisa mengatur waktu sehingga tetap fokus pada organisasi dan menyelesaikan studi tepat waktu?
Pertama, aku selalu memfokuskan diri pada kegiatan perkuliahan. Bagiku, seberapa pun sibuknya kegiatan organisasi, kuliah adalah prioritas utama.
Sebelum memulai kegiatan di organisasi, aku harus pastikan semua tugas dan materi yang diberikan oleh dosen telah aku selesaikan. Setelah itu, aku juga selalu memposisikan kegiatan perkuliahan nomor satu dalam list aktivitasku. Kegiatan organisasi akan aku sisipkan pada waktu-waktu senggang, misalnya di sore hari setelah kuliah atau pada hari Sabtu dan Minggu.
Kedua, aku selalu berusaha merencanakan segala sesuatu dengan baik. Mengatur waktu hingga rencana kegiatan dalam satu minggu, satu bulan hingga beberapa tahun ke depan dengan menetapkan target-target yang harus aku capai.
Apapun yang terjadi, jika target yang sudah aku tetapkan itu harus aku kejar dan capai. Begitulah yang aku lakukan setiap kali.
Ketiga, menanamkan rasa motivasi yang tinggi untuk diri sendiri. Bagiku, tidak ada orang lain yang bisa memotivasi dirimu sendiri. Motivasi harus tumbuh dari dirimu.
Jika ingin menjadi orang yang hanya diam di tempat, lantas kapan akan maju? Bagiku, pintar saja tidak cukup, maka dari itu aku selalu menyibukkan diriku lewat kegiatan organisasi karena di sana aku dapat memahami berbagai karakter manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI