Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Bukan Budak Pemerintah, Kerja Banyak Gaji Memprihatinkan

11 Maret 2023   06:26 Diperbarui: 11 Maret 2023   06:29 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Banyak orang menganggap bahwa profesi guru adalah yang terhormat karena mereka yang mengendalikan urat nadi suatu bangsa. Tanpa adanya guru, sebuah bangsa tidak akan maju. 

Hal ini dapat dilihat ketika bom atom jatuh di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Jepang benar-benar dalam keadaan sangat hancur dan tak diperkirakan bisa bangkit lagi. Namun, ketika berita tentang bom atom itu menyebar, sang Kaisar Hirohito bertanya pertama, "Berapa jumlah guru yang tersisa?" Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran guru dalam membangun suatu bangsa.

Karena itu, kita harus membangkitkan semangat kepedulian terhadap guru seperti yang telah dilakukan Jepang. Jika kita mau melihat Jepang yang telah bangkit dari hancurnya kota-kotanya akibat bom, maka kita juga harus mengakui bahwa kepedulian pemerintah terhadap guru adalah kunci utama kebangkitan suatu bangsa. Oleh karena itu, diperlukan usaha serius untuk memperbaiki nasib guru di Indonesia agar mereka dapat terus berjuang mengembangkan potensi bangsa.

Adakah profesi guru di Indonesia perlu dihiraukan saja dibandingkan hanya menjadi budak pemerintah? Kesejahteraan guru di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan tuntutan pekerjaan guru.


Apa negara kita akan mencapai kemajuan jika gaji guru masih rendah? Jika pendidikan di negeri ini ingin bersaing dengan bangsa lain, para guru harus mendapat perhatian dari pemerintah.

 Bagaimana dengan para guru honorer yang telah berpuluh-puluh tahun mengabdi? Apakah harus mengikuti proses seleksi yang berbelit-belit hanya agar dapat menjadi ASN? Saya menganggap, pemerintah harus menghargai tenaga pendidik yang berkomitmen untuk mengabdi di daerah terpencil karena kurangnya guru di daerah tersebut. Jadi, pemerintah sebaiknya langsung mengangkat guru honorer tersebut. Mengapa tidak? Mereka sudah mengabdi puluhan tahun untuk negeri ini, bukan?

Ketidakpastian yang dialami guru telah menarik orang-orang muda untuk menjauhi profesi ini. Mereka mengakui bahwa meskipun guru memiliki profesi yang mulia, namun mereka tak lagi mau diperbudak oleh pemerintah. Akibatnya, profesi guru tidak lagi menjadi pilihan, dan hal ini dapat berdampak buruk pada pengembangan generasi berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun