Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demam Lato-Lato: Mampukah Permainan Jadul Menggeser Eksistensi Game Online?

7 Januari 2023   10:46 Diperbarui: 7 Januari 2023   11:00 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://disway.id/

Tok-tok, tek-tek begitulah bunyinya khas dari permainan jadul yang satu ini. Sebutan akan permainan ini di berbagai daerah berbeda-beda. Lato-lato sendiri berasal dari Bahasa Bugis (Latto-Latto) ada juga yang menyebutnya nok-nok karena mengeluarkan  bunyi nok-nok-nok ketika dimainkan.

Mainan lato-lato terdiri dari dua bola kecil yang digantung pada sebuah tali. Cara bermainnya, yakni dengan membenturkan kedua bola tersebut dengan cepat sehingga menimbulkan bunyai tek-tek/nok-nok. Jika dilihat dari asalnya sebenarnya lato-lato bukan merupakan permainan asli Indonesia, walaupun permainan ini sudah begitu lama populer di kalangan masyarakat. Lato-lato diperkirakan berasal dari Eropa dan Amerika Serikat yang muncul pada akhir 1960-an dan makin populer pada awal 1970-an.

Sumber:herstory.co.id 
Sumber:herstory.co.id 
Saat ini, permaianan lato-lato begitu viral berkat media sosial. Seakan kita kembali bernostalgia dengan permainan tersebut. Kecil, besar, tua dan muda semua ikut-ikutan memainkan permainan tersebut hingga Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat memainkan lato-lato.

Apa sih sebenarnya yang unik dari pemainan ini sehingga kembali digandrungi oleh masyarakat kembali?

Sebenarnya, mari kita lihat kembali dan bernostalgia dengan masa kecil kita. Pastinya kita semua masih ingat jika permainan masa kecil dulu ada yang namanya musim. Jadi, ketika musimnya permainan katapel maka semua anak-anak akan bermain katapel. Ketika musim mobil-mobilan semua anak akan bermain mobil-mobilan.

Begitu kira-kira yang terjadi dulu saat kita kecil. Namun beriringnya zaman, permainan anak-anak yang dimainkan secara fisik digeser oleh tren game online. Anak akan lebih suka menghabiskan waktunya dengan handphone untuk mabar game online.

 Akibatnya, anak malas gerak dan cenderung diam di tempat tidak seperti memainkan permainan jadul yang kebanyakan membutuhan kemampuan motorik.

Alasan mengapa tren lato-lato kemudian bisa booming karena peranan media sosial yang memviralkan permainan ini. Akibatnya, di mana-mana kita akan mendengar suara lato-lato berbunyi.

Baik di media sosial maupun di dunia nyata yang tentu saat waktu-waktu tertentu ketika segerombolan bocah lewat dengan permainan ini, maka akan mengganggu jam tidur siang dan berisik di telinga.

Namun sisi positif dari permainan ini, yakni dapat membuat anak-anak terhindar dari gadget dan lebih banyak menghabiskan waktu bersama untuk bermain dengan teman-teman mereka.

Permainan ini sangat baik dalam melatih motorik anak karena anak sejatinya memiliki energi lebih di dalam tubuh dan diperlukan untuk kegiatan positif dan bermanfaat. Dengan adanya permainan ini maka anak akan mulai tidak terkonsentrasi pada permainan online di HP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun