Mohon tunggu...
Hendra Purnama
Hendra Purnama Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman yang diakui negara

Penulis yang tidak idealis, hobi menyikat gigi dan bernapas, pendukung tim sepakbola gurem

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

City of God: Kronik Kota Tuhan yang Diwartakan

18 November 2022   17:55 Diperbarui: 18 November 2022   18:03 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

City of God adalah sebuah film dari Brazil yang bercerita tentang realita kehidupan jalanan di daerah Cidade de Deus, sebuah area bagian barat kota Rio de Janeiro. Film ini rilis tahun 2002, disutradarai oleh Fernando Meirelles.

Jujur saja, saya belum pernah ke Brazil (Padahal pengen banget, mau nyari rumahnya  Gina Valentina), tapi setelah menonton film ini, saya jadi merasa sedang melihat Rio de Janeiro dari sebuah sudut pandang yang berbeda. Sejauh mana perbedaannya saya kurang berani memastikan, tapi paling tidak berbeda dengan gambar-gambar yang tampil pada foto di kartu pos promosi pariwisata Brasil. City of God sukses membuat kita alih-alih menganggap Rio adalah tempat yang penuh dengan kesenangan (pantai, udara tropis, dan cewek berbikini), kini jadi memandangnya sebagai kota yang keras, di mana kehidupan ala favela (perkampungan kumuh) dan favelado (penghuni perkampungan kumuh) mengambil kendali penuh.

Saya pun lantas teringat pada Carolina Maria de Jesus, seorang favelado yang menuliskan semangat kaumnya dengan bagus di buku hariannya yang terbit Agustus 1960 dengan judul "Quarto de Despejo". Begini kata Carolina: "Favelado tidak kenal bunuh diri, jika lapar berani mengais tempat sampah, memungut sayuran di jalanan pasar, atau apapun untuk mempertahankan kehidupan."

Ya, di film City of God juga tidak ada satupun tokoh yang bunuh diri, yang ada hanyalah saling bunuh! Namun juga bukan sekadar saling bunuh, tapi: saling bunuh dengan diketahui publik. Ini yang menurut saya mengerikan. Bayangkan saja sebuah pembunuhan yang tidak jadi rahasia di sebuah kota miskin, di mana polisi saja sudah "tidak peduli" (Catatan penegasan: Polisi yang tidak peduli itu adanya di Brazil ya, bukan di Wakanda).

Lalu selain teringat pada buku "Quarto de Despejo", menonton konflik demi konflik dalam City of God membuat saya juga ingat novel karya Gabriel Garca Mrquez berjudul "Chronicle of a Death Foretold" yang terbit tahun 1981 (Pernah diangkat juga jadi film dengan judul yang sama tahun 1987 oleh sutradara Francesco Rosi). Kisahnya panjang (namanya juga novel), tapi inti ceritanya begini: karena satu konflik memalukan dan berkaitan dengan harga diri keluarga, Pablo Vicario and Pedro Vicario berencana untuk membunuh seseorang bernama Santiago Nasar. Parahnya rencana ini sudah diketahui oleh seluruh penduduk kota, tapi tidak ada satupun yang berniat mencegahnya.

Silahkan saja baca petikan ini:

...many people learn of the murder plan, but nobody does anything to stop the brothers, or warn Santiago. People in the town are divided into three sides. Those who think that the brothers are kidding, people who know what is going to happen and think that the tragedy must be stopped, and local authorities who fail to exercise their duties and prevent the murder from occurring. It seems that people choose to keep Santiago in the dark and allow the tragedy to happen...

Nah, sudah jelas dari ketiga karya di atas, kita bisa lihat seperti apa sebenarnya wajah Amerika Latin (atau Brasil secara khususnya). Sebuah tempat di mana pembunuhan dan kematian adalah suatu wacana serta berita, yang sudah diketahui semua orang, bahkan termasuk si korban sendiri! Begitu juga dalam City of God, kita bisa lihat bahwa semua orang di Cidade de Deus sebenarnya tahu bahwa pada satu titik, tokoh-tokoh seperti Lil Ze, Knockout Ned, Benny, Carrot, atau semua wajah yang muncul dalam film itu pasti akan berusaha saling bunuh. Namun seperti yang ditulis oleh Marquez: ...It seems that people choose to keep Santiago in the dark and allow the tragedy to happen...

Bayangkan, allow the tragedy to happen...

Namun, di luar semua realita itu, City of God adalah film yang sangat keren. Buktinya, ia mendapat 8 award dan 8 nominasi di ajang-ajang festival bergengsi. Chicago Sun Times bahkan menempatkannya di urutan kedua dalam top-ten list 2003.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun