Relasi antara orang gunung dan orang pantai tidak hanya berkisar pada jalinan membeli atau menjual ikan, tapi juga hubungan batin yang harmonis yang membuat mereka akrab dan bersahabat satu sama lain. Penjual ikan yang kebanyakan muslim, akan memberi ikan yang tak laku dijual secara percuma-cuma.
Begitu pun sebaliknya, pembeli yang merupakan orang gunung dan Katolik akan mengajak penjual ikan untuk bertamu minum kopi dan makan siang bersama. Sebab, jarak antara pantai dan gunung di Manggarai cukup jauh. Penjual ikan biasanya datang di pagi hari dan pulang di sore hari. Mereka tak akan membawa bekal, karena mereka tahu pasti ada saja orang yang mengajak makan siang.
Makanya di bulan Ramdhan seperti ini nelayan-nelayan penjual ikan akan mengajak orang-orang gunung untuk buka puasa bersama. Ada situasi keakraban yang nyata di sana. Senyuman dan keramahan benar-benar asli dari kedalaman hati, bukan dibuat-buat.ÂSuasana Buka Puasa. Detik.com
 Makanya, jarang atau hampir tidak pernah ada percekcokan karena perbedaan agama. Semuanya rukun dan harmonis.
Jika ada yang pulang naik haji atau ada yang ditahbiskan menjadi pastor, semua masyarakat gunung dan pantai akan mensyukurinya bersama-sama dalam sebuah perayaan syukuran. Euforia sukacita betul-betul dirayakan dalam suasana persaudaraan.
Sungguh, sebuah kerinduan akan ikan-ikan yang tuk kunjung datang di Bulan Ramadhan ini akan terobati dalam puasa bersama yang penuh persaudaraan sejati antara kaum muslim dan katolik.