Berkunjung tentu  berbeda  dengan berlibur. Kami berdua dengan istri berkunjung ke kota Tampa untuk  memenuhi undangan ponakan perempuan kami yang berdiam di kota ini.
Fithrie Hum MBA,demikian nama lengkapnya, dulu berdiam lama di Long Island, New York, tapi  beberapa tahun terahir  dia se keluarga pindah ke Tampa, lalu  memulai  penghidupan  baru.Â
Di kota ini tampaknya  mereka lebih betah, mungkin dikarenakan  tidak ada cuaca dingin yang ekstrem seperti di NYC.Cuaca yang mirip di  Indonesia,dan kadang2 bertambah panas di siang hari  (98 F) membebaskan penduduknya dari hawa dingin.
Tampa adalah kota besar  ke 3 setelah Jacksonville dan Miami, terletak  di sebuah teluk di negara bagian Florida bernama Hillborough.Â
Tentu kita sudah  tahu apa saja yang di persembahkan kota ini buat menyenangkan turist terutama anak2, jumlahnya banyak dan  serba wah, antara lain  Forida Aquarium, Kebun Binatang, Museum Henry B.Plant, Arena Air " kayak" (sampan karet buat satu orang)di selat Tampa dan masih banyak lagi.Pendapatan di sektor parawisata sebelum covid 19 cukup besar, lalu di ikuti  sektor  keuangan, teknology, dan konstruksi.
Perjalanan darat dari airport menuju  rumah ponakan menyuguhkan pemandangan hijau dan asri,nampak  rumah2 terletak jauh di dalam sedang bagian depannya di pisahkan oleh  halaman luas ditumbuhi berbagai macam tanaman. Jalan toll  dengan 4 - 5  lajur  diatasnya membuat  mobil2 lebih leluasa  saling  kebut  dan  menyalib.
Setelah cukup istirahat, keesokan harinya kami shoppping di sebuah mall bernama Wesfield Brandon.Gedungnya  besar  hingga dapat  menampung lebih banyak toko2 yang  menawarkan  korting  sekitar 50-70%.
Maklum covid 19 belum sepenuhnya berlalu, namun telah banyak pengunjung tidak memakai masker. Tak ada yang terlalu menarik disini, keadaan di mall sama saja di mana2, cuman disini tidak ada keryawan teriak2 berpromosi.Jadi setelah istirahat dan lunch di food court kami panggil taxi uber.
Florida, daerah pantai yang di diami banyak jenis binatang, seperti burung merak, sejenis tupai, maupun  buaya besar dan kecil,tanpa disangka  dapat kami saksikan sendiri.
Di pagi hari kami di kejutkan dengan ke hadiran se kelompok kecil burung merak dengan hiasan bulu berwarna -warni di halaman rumah depan, lalu tupai2 kecil saling berloncatan di pohon2, dan pada sebuah kolam  dekat  rumah, isinya di penuhi  dengan anak2 buaya, pasti ada pula yang besar.
Kadang anak2 buaya se ukuran cicak meloncat  dekat kaki saya. Makanya pemda setempat memasang papan peringatan  di sekitar situ buat berhati-hati.