Film dokumenter dan film fiksi adalah dua genre yang melayani tujuan yang berbeda dalam dunia perfilman.
Meskipun keduanya memiliki kemampuan untuk menyampaikan cerita yang kuat, keunikannya masing-masing menciptakan pengalaman yang berbeda bagi penonton.
Kita akan membahas perbedaan esensial antara film dokumenter dan fiksi serta bagaimana karakteristik unik keduanya memberikan dampak pada cara cerita disajikan.
Definisi dan Tujuan Genre
Film dokumenter bertujuan untuk merekam dan menyajikan kejadian nyata, manusia, atau fenomena alam tanpa manipulasi besar-besaran. Tujuannya adalah memberikan pandangan yang akurat dan informatif terhadap dunia yang sebenarnya.
Sebaliknya, film fiksi dibangun di atas imajinasi dan kreativitas. Menceritakan cerita-cerita, yang mungkin tidak pernah terjadi atau menciptakan dunia serta karakter dengan elemen yang tidak ada dalam kenyataan.
Tentu saja ini akan lain lagi situasinya, ketika sebuah film fiksi dibangun berdasarkan kisah nyata atau istilah lainnya film biografi, yang membutuhkan perlakuan khusus dalam menghormati fakta yang sebenarnya.
Sumber Materi dan Proses Pembuatan
Film dokumenter menggunakan sumber materi yang bersifat nyata, seperti wawancara, rekaman arsip, atau pengamatan langsung. Proses produksinya lebih terkait dengan penelitian dan perekaman kenyataan sebagaimana adanya.
Di sisi lain, film fiksi dibangun dari skenario atau naskah yang diciptakan oleh penulis. Pemeran dan kru film fiksi bekerja untuk menghidupkan karakter beserta cerita yang ada dalam skenario tersebut.
Penggunaan Narasi dan Skenario
Dalam film dokumenter, narasi seringkali didasarkan pada fakta dan pengalaman nyata. Pembuat film berusaha untuk memberikan pandangan yang objektif terhadap subjek yang diangkat.
Sebaliknya, film fiksi menggunakan skenario sebagai panduan utama, memungkinkan pembuat film untuk mengeksplorasi berbagai gaya naratif dan sudut pandang yang mungkin tidak muncul dalam kenyataan.
Keterlibatan Penonton dan Realisme
Film dokumenter sering menuntut keterlibatan aktif penonton karena mereka menyajikan dunia yang nyata dan sering kali berfokus pada isu-isu aktual. Penonton diminta untuk meresapi dan mempertimbangkan informasi yang disajikan.
Di sisi lain, film fiksi memberikan kebebasan lebih besar untuk menciptakan dunia yang berbeda, atau menggunakan alur cerita yang lebih dramatis. Keterlibatan penonton mungkin lebih bersifat emosional atau terikat pada karakter dan plot yang fiktif.
Penyuntingan dan Visualisasi
Penyuntingan dalam film dokumenter cenderung lebih terkait dengan menyusun materi yang telah direkam sebelumnya, dengan cara yang informatif dan menarik.
Visualisasi film dokumenter mencerminkan kenyataan dan sering kali menggunakan gaya yang sederhana dan fungsional.Â
Sebaliknya, film fiksi memungkinkan kebebasan kreatif yang lebih besar dalam penyuntingan dan visualisasi. Efek visual, CGI (Computer-Generated Imagery), dan manipulasi gambar, digunakan untuk menciptakan dunia yang fantastis atau tidak nyata.
Etika dan Keterbukaan
Film dokumenter sering dihadapkan pada tantangan etika, karena harus mempertahankan keterbukaan dan kejujuran terhadap materi yang diangkat. Setiap manipulasi informasi atau penampilan yang tidak akurat bisa saja menimbulkan kontroversi.
Di sisi lain, film fiksi dianggap memiliki kebebasan lebih besar untuk mengubah dan memanipulasi fakta, demi alur cerita dan presentasi artistik.
Karakteristik yang Unik
Perbedaan antara film dokumenter dan fiksi tidak hanya terletak pada fakta dan fiksi, tetapi juga pada pendekatan terhadap pembuatan film itu sendiri.
Film dokumenter mencoba memberikan gambaran akurat terhadap kenyataan, sementara film fiksi membebaskan kreativitas untuk menghasilkan narasi yang mungkin tidak pernah terjadi.
Keduanya memiliki peran penting dalam dunia perfilman, menawarkan penonton pengalaman yang berbeda dan menjangkau keinginan artistik beserta intelektual mereka.
Dengan memahami perbedaan dan karakteristik unik masing-masing genre, penonton bisa masuk lebih dalam dan juga menghargai keberagaman serta kompleksitas dunia sinema modern. (*)
~ H.J.H.J.