Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasih Ibu di Sepanjang Jalan

23 Mei 2021   16:45 Diperbarui: 23 Mei 2021   16:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa"
Nyanyian yang sarat dengan makna

Kasih seorang ibu yang tulus
Kepada seorang anak
Tak terbatas sekadar hubungan darah

Begitulah pelajaran berharga hari ini
Sayang jika kusimpan sendiri, maka kutuliskan juga ini padamu
Arti sejati dari mengasihi sesama, hati yang telah fitrah

Tak perlu kau melakukan perbuatan besar untuk maksud baik
Seperti membagi-bagi sembako atau tali asih yang harganya bisa puluhan atau ratusan ribu
Kalau memang punya dan berlebih, tak masalah juga, asalkan niatnya tulus membantu

Walau kauhanya mampu memberikan segelas susu
Pada anak yang kaulihat sedang tertunduk lesu
Perhatian itu sudah lebih dari cukup

Barangkali ini juga naluri keibuan
Saat melihat anak yang sedang sakit
Walau mungkin ia nakal di matamu
Ia tetaplah buah hati yang tetap perlu mendapat perhatian dan kasih sayang

Foto: dok. pribadi
Foto: dok. pribadi
"Kenapa, hati-hati ya kalau bersepeda
Sebentar, saya buatkan susu
Kasihan itu temannya, bibirnya pucat


Duduk saja dulu di situ
Ini susunya, habis ini segera pulang, ya
Hati-hati nanti di jalan"

Untungmu berapa, ya ibu?
Memberikan segelas minuman gratis
Padahal untuk cari pelanggan satu saja
Tidaklah mudah pada masa pandemi seperti ini

Ah, semoga budi baikmu hari ini
Mendapatkan gantinya dari yang lain
Lingkaran kebaikanmu semoga akan terus terjadi
Menginspirasi kepada yang lainnya

Sang Mahamurah pasti melihat ini semua
Diberkatilah kiranya engkau dengan pekerjaanmu
Kemenanganmu mengalahkan ego diri
Sungguhlah layak mendapatkan apresiasi

23 Mei 2021

Hendra Setiawan

                                                                                    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun