Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Arti Bersyukur

18 Mei 2021   17:45 Diperbarui: 18 Mei 2021   18:02 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah aku harus kaya dulu baru bisa memberi sedekah dan berbagi berkah kepada sesama?
Kapan itu dapat kulakukan jika harus menunggu masa itu tiba?

Apakah jika memberi persembahan ke rumah ibadah, nilai nominal itu berpengaruh?
Apakah jika pemberian seseorang lebih sedikit nilainya ketimbang orang lain, maka imannya juga sesuai dengan jumlah itu semua?

Tidakkah justru itu keliru?
Bukankah Sang Mahawelas sudah mewedarkan hikmat dari tempat Mahatinggi
Jangan kaulihat berapa besarnya orang memberikan jumlahnya
Lihatlah kesungguhan hatinya

Ada janda miskin memberikan sepeser uangnya, satu-satunya yang ia miliki
Nilainya tentu sangat jauh dengan pembesar kaya raya yang memberikan berlembar-lembar uangnya
Satu dari seluruhnya dibandingkan dengan sebagian dari seluruhnya, besar manakah itu?
Niat dan ketulusan hati jauh lebih besar dari berapa pun nilai sumbanganmu

Jangan perlu menunggu menjadi sosok ideal, lantas baru bisa melaksanakan niat suci
Jalankan saja sebagaimana yang kaumiliki sekarang, itu sudah lebih baik

9 Mei 2021

Hendra Setiawan

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun