Ke depan, pola pikir seperti ini perlu dihindari. Malah sebaliknya, perlu menjalin relasi dengan orang-orang dalam lingkungan komunitas yang sama.  Biar lebih punya greget dan motivasi. Kalau perlu dan berani "uji nyali", menantang mereka untuk bersama-sama berkarya lewat karya bersama.
Misalkan, siapkan saja tema besar yang akan menjadi fokus perhatian bersama. Lalu setiap orang dibebaskan untuk menuliskan ceritanya. Tetapi harus ada batas waktu kapan tulsan itu dikumpulkan.
Cara ini dipakai selain untuk merangsang daya imajinasi, juga sekaligus membangun kebersamaan di dalam grup untuk saling memotivasi dalam karya. Sebab kalau sendiri, tak punya komunitas, tak ada tantangan. Karyanya bisa saja berhenti.
Jangka panjangnya, menulis bersama akan menghasilkan produktivitas karya. Karya-karya yang rutin ini kalau terkumpul dan dikompilasikan, akhirnya bisa banyak juga kan...
Selamat berani menulis. Jangan takut, jangan ragu. Biarpun punya buku teori menulis paling hits sekalipun, tapi tak pernah praktik, ya sana aja bo'ong.
31 Maret 2021
Hendra Setiawan