Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Suhu Kamar Untuk Ruang Kerja, Tanggalkan Jas dan Dasi

1 Juni 2012   03:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:32 3019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1338951025475040447

Salah satu cara berhemat enerji yang menggunakan bahan bakar fosil adalah dengan menaikan suhu ruang kerja di gedung-gedung ber-AC.  Bila sebelumnya suhu dipasang sekitar 22 - 24 derajat Celcius, demi menghemat enerji suhu ruangan dinaikan menjadi 26 - 27 derajat.   Suhu setara suhu kamar, agak jauh di bawah suhu kota Jakarta sekitar 33 derajat dan tentu saja jauh di bawah suhu gurun pasir yang mencapai 55 derajat. Suhu sekitar 26 - 27 derajat mirip-mirip suhu di rumah tanpa AC, yang di sekelilingnya masih ditumbuhi pohon-pohon lindung. [caption id="attachment_192988" align="alignright" width="300" caption="Lepas jas dan dasi (Dokumentasi: HendiS)"][/caption] Pada suhu setara suhu kamar, para karyawan tentu saja tak perlu mengenakan jas dan dasi, jaket dan baju tebal yang biasa dikenakan penghuni gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar.  Bagi kaum pria jas dan dasi ditanggalkan, ganti dengan kemeja lengan pendek atau kemeja lengan panjang yang digulung sampai siku.  Kaum wanita biasanya dengan mudah menyesuaikan diri, berpakaian sesuai dengan situasi, tentu tak perlu menggunakan baju hangat di ruangan bersuhu 26 - 27 derajat. Saya tak tahu berapa derajat suhu gedung DPR diatur, tampaknya masih dingin ... ngin ... ngin.Terlihat dari cara berpakaian sebagian anggota DPR yang masih senang berjas sekalipun di udara yang lumayan panas seperti di Bukit Hambalang Bogor, saat mereka meninjau proyek gedung olahraga yang dianggap bermasalah itu. Enam – tujuh tahun lalu AGR, salah satu perusahaan swasta di Jakarta mulai mengatur suhu ruang kerja secara bertahap agar tak sedingin lemari es lagi. Tentu saja pada awalnya mendapat banyak keluhan, sekalipun alasan pengaturan suhu ini dalam rangka gerakan penghematan enerji, konsekuensi menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001. Sebenarnya bila dikaitkan dengan biaya, penurunan biaya listrik akibat penghematan enerji untuk AC, penerangan, sign board cukup besar, biaya listrik turun sekitar 20 - 30 persen.  Hal ini sejalan dengan yang saya terapkan di rumah, penonaktifan sebuah AC 3/4 PK dari semula dua buah AC yang digunakan, ternyata berdampak penurunan biaya listrik sampai 40%. Bayangkan bila warga negara Indonesia kompak berhemat enerji demi penghambatan global warming, apalagi bila warga sedunia kompak berhemat enerji, tentu pelambatan global warming akan sesuai dengan maksud yang paling dalam dari ISO 14001.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun