Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catatan Tercecer: Portugal dan Cristiano Ronaldo 12 Tahun Menanti Juara Eropa

12 Juli 2016   11:18 Diperbarui: 12 Juli 2016   11:21 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bila di cabang Bulutangkis tahun 1964 merupakan peluang terbesar Denmark untuk menjuarai Piala Thomas, karena saat itu memiliki lebih dari satu pemain tunggal dan ganda putera peringkat atas dunia, maka Portugal di cabang Sepakbola memiliki peluang besar menjadi Juara Eropa pada tahun 2004. Saat itu Portugal menjadi tuan rumah dan memiliki squad terbaik yang mungkin hanya kalah oleh squad Portugal 1966, saat menduduki Juara III Piala Dunia Jules Rimet Cup di Inggris.

Tahun 2004 ada nama beken senior Luis Figo -yang saat itu bermain untuk Real Madrid- dan pemain-pemain muda berbakat usia dibawah 25 seperti Cristiano Ronaldo (Manchester United), Deco, Helder Postiga, Tiago, Simao. Bahkan Cristiano Ronaldo saat itu baru berusia 19 tahun tapi sudah menjadi pemain bintang Manchester United.

Apa daya seperti hantu di siang bolong, ada Yunani, Tim yang ikut kejuaraan Eropa pertama kali setelah 24 tahun. Sebuah Tim underdog yang mengalahkan Portugal 1-2 di pertandingan pembukaan Piala Eropa 2004 dan sekali lagi menggulingkan Portugal 1-0 di final, Yunani Juara Eropa 2004. Siapa yang berani meramal Yunani akan muncul sebagai Juara Eropa? Mengatasi nama-nama besar Prancis dan Portugal! Masih terbayang muka sedih Cristiano Ronaldo yang saat itu masih remaja 19 tahun. 

12 tahun kemudian pada Kejuaraan Eropa 2016, Portugal masih dimasukkan diantara 6 Tim unggulan oleh UEFA, bersama Prancis, Inggris, Spanyol, Jerman dan Belgia. Namun penampilan Portugal sangat tidak menjanjikan pada babak penyisihan Grup hanya draw tiga kali dan hanya lolos ke 16 besar sebagai salah satu peringkat 3 Grup terbaik, semacam wild card.

Di babak 16 besar bertemu Tim tangguh Kroasia, yang qua permainan lebih agresif dibanding Portugal. Beruntung di babak extra time Portugal berhasil bikin gol pada menit 117. Di babak 8 besar ketika bertemu Polandia, sampai 120 menit skor 1-1, itupun Portugal tertinggal 0-1 duluan. Keberuntungan berpihak ke Portugal ketika dalam adu penalti unggul 5-3.

Di babak semifinal bertemu Wales, Tim kejutan seperti Yunani tahun 2004. Kali ini untuk pertama kali Portugal menang 2-0 dalam 90 menit. Portugal menatap final!

Puncak keberuntungan di final melawan Prancis. Justru di final sang bintang Cristiano Ronaldo hanya main sekitar 20 menit, cedera lutut ditebas Dmitri Payet. Bermain lebih defensif seperti berharap adu penalti,  justru Portugal sukses bikin gol pada menit 110, babak extra time, skor bertahan sampai peluit panjang berbunyi. 

Portugal Juara Eropa 2016. Akhirnya kekecewaan Portugal dan terutama Cristiano Ronaldo untuk menjuarai Piala Eropa antar negara menjadi kenyataan. Tim yang tak terlalu cemerlang ini mengakhiri kekecewaan 12 tahun lalu ketika tuan rumah Portugal dikalahkan tim underdog Yunani 0-1 di final 2004.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun