Bapak saya yang memiliki hobi berternak dan berkebun sejak masa muda, memasuki masa pensiun sebagai kesempatan untuk mengembangkan hobinya menjadi bisnis yang menghasilkan.Â
Bapak memanfaatkan lahan di kebun untuk menanam berbagai jenis tanaman disamping beternak babi dan ayam. Hasil berternak dan berkebun tidak hanya memenuhi kebutuhan keluarga kami, tetapi juga dijual kepada tetangga dan komunitas sekitar. Demikian bapak tidak hanya tetap produktif secara ekonomi, tetapi juga mendukung kebutuhan lingkungan sekitar.
Sementara itu, ibu saya memilih untuk membuka kios kecil di depan rumah. Dengan pengalaman sebagai guru, ibu memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan mampu menjalin hubungan baik dengan pelanggan.Â
Kiosnya menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari, mulai dari bahan makanan hingga dan sembako. Dengan lokasi yang strategis dan pelayanan yang ramah, kios ibu saya menjadi tempat favorit bagi tetangga untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Dengan memanfaatkan hobi, keahlian, dan pengalaman yang dimiliki, bapak dan ibu saya setidaknya dapat menciptakan sumber pendapatan tambahan yang stabil sambil tetap mengambil peran aktif dalam kehidupan sehari-hari.
Implikasi Sosial dan Ekonomi
Perubahan demografis yang terjadi saat ini, termasuk peningkatan jumlah lansia yang masih aktif secara ekonomi, memiliki implikasi sosial dan ekonomi yang signifikan. Secara sosial, mendorong partisipasi lansia dalam kewirausahaan dapat mengurangi isolasi sosial dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Secara ekonomi, berwirausaha di rumah oleh lansia dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Lansia dapat menjadi sumber daya manusia yang berharga dalam pengembangan bisnis kecil dan menengah, yang merupakan tulang punggung ekonomi negara.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar 56,5 juta orang wirausaha di Indonesia. Â Mayoritas pelaku wirausaha di Indonesia saat ini adalah orang lanjut usia, yang berusia 60 tahun ke atas.
Pada bulan Agustus 2023, sekitar 5,9 juta orang lanjut usia tergolong sebagai wirausaha pemula yang berusaha sendiri (https://databoks.katadata.co.id, 18 Desember 2023).Â
Kemudian ada 4,7 juta lansia yang berusaha dengan dibantu buruh tak tetap/buruh tak dibayar (wirausaha pemula), dan 798 ribu lansia berusaha dengan dibantu buruh tetap/buruh dibayar (wirausaha mapan).Â