Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Internet Desa Bermanfaat Bagi Warga Desa: Akselerasi Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat

15 Februari 2024   18:26 Diperbarui: 15 Februari 2024   18:57 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Internet Desa. Sumber Gambar: Kumparan.com

Internet cepat tidak hanya tentang hiburan atau konektivitas sosial, tetapi juga tentang memberikan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, informasi publik, layanan pemerintahan dan peluang ekonomi. Dengan kecepatan internet yang lebih tinggi, desa-desa akan dapat mengakses sumber daya pendidikan secara online dengan lebih efektif, meningkatkan kualitas pendidikan, mengakses layanan publik dan program pemerintah dan membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan di tingkat lokal.

Berbagai studi yang dilakukan menunjukan bahwa, pemerataan akses internet dapat berdampak positif dalam memajukan desa. Dengan memberikan akses internet cepat ke desa-desa, pemerintah dapat membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di desa akan mendapatkan akses yang lebih baik untuk memasarkan produk mereka secara online, mencari informasi pasar, dan berkomunikasi dengan pelanggan potensial (Siwi Nugraheni, 2023).

Banyak cerita sukses yang dapat kita temukan, dimana geliat ekonomi desa yang tumbuh berkat seiring dengan akses pada internet. Semisalnya cerita sukses desa yang giat memfasilitasi kelompok tani, pemuda karang taruna, dan ibu-ibu PKK untuk mengelolah hasil pertanian, kemudian mengolahnya menjadi produk-produk unggulan dan dijual kepada konsumen melalui platform e-comers dan media social (Kompas.id, 28 November 2023). 

Temuan Siwi Nugraheni (2023) menunjukan hal serupa, semisalnya BUMDes Gelaranyar di Kabupaten Cianjur berhasil meningkatkan harga jual gula aren yang diproduksi oleh petani di desa mereka dengan memotong rantai pasokan dan menggunakan media sosial untuk memasarkan produk mereka. Di sisi lain, petani sayur di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, telah berhasil menjangkau lebih banyak pembeli dengan bermitra dengan Sayurbox, sebuah aplikasi belanja sayur online, sehingga tidak hanya meningkatkan jangkauan pemasaran tetapi juga membuat harga produk lebih stabil  (Nugraheni, 2023).

Selain itu, dengan akses internet yang cepat juga dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran konsumen tentang produk-produk lokal UMKM dari desa. Melalui media sosial, situs web, dan platform e-commerce, UMKM desa maupun BUMDes dapat mengunggah informasi tentang produk-produk mereka, cerita di balik pembuatan produk, dan nilai tambah yang mereka tawarkan kepada konsumen. Ini tidak hanya membantu meningkatkan penjualan, tetapi juga membangun citra merek yang kuat dan meningkatkan kepercayaan konsumen. 

Selain akses internet bermanfaat bagi pengembangan ekosistem ekonomi dan bisnis di desa, internet juga bermanfaat bagi penduduk desa untuk mengakses informasi yang lebih cepat dan luas tentang layanan publik, kebijakan pemerintah, program pembangunan, dan berbagai hal lainnya yang dapat memengaruhi kehidupan mereka.  

Studi Henri Subiakto (2013) menunjukan bahwa, internet memungkinkan pemerintah desa untuk menyediakan layanan publik secara online, seperti pembayaran pajak, pendaftaran penduduk, pemesanan layanan kesehatan, dan lain sebagainya. Hal ini dapat mengurangi birokrasi, waktu, dan biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan publik, sehingga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi penduduk desa (Subiakto, 2013).

Demikian pun dengan pemerintah desa dapat mempublikasikan informasi tentang anggaran, kegiatan pembangunan, kebijakan publik, dan pengelolaan sumber daya secara transparan kepada masyarakat. Hal ini dapat membantu meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa, sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan publik.

Meskipun program akselerasi internet ke desa menjadi katalisator untuk kemajuan desa, tidak dapat dipungkiri bahwa wilayah pedesaan seringkali dihadapkan pada sejumlah tantangan yang menghambat akses internet yang cepat dan merata, di antaranya, Pertama, infrastruktur yang kurang memadai. Keterbatasan infrastruktur seperti jaringan kabel dan menara sinyal seringkali membuat akses internet menjadi sulit atau bahkan tidak tersedia sama sekali di daerah pedesaan. 

Kedua, biaya tinggi. Memasang infrastruktur internet di pedesaan seringkali membutuhkan biaya yang sangat tinggi bagi penyedia layanan. Faktor ini membuat sebagian penyedia layanan enggan untuk menjangkau daerah pedesaan karena dianggap tidak menguntungkan secara finansial. 

Ketiga, literasi dan keterampilan digital. Di banyak kasus, penduduk pedesaan mungkin kurang teredukasi tentang pentingnya akses internet dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari. Selain itu, kurangnya keterampilan digital juga bisa menjadi hambatan dalam memanfaatkan internet secara efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun