Mohon tunggu...
Helmi Ismail
Helmi Ismail Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis lepas berdomisili di Bandung, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gifted & Talented

14 Januari 2022   19:48 Diperbarui: 14 Januari 2022   19:51 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Giftedness

Setiap orang pada dasarnya terlahir dengan ragam kemampuan yang dapat dikatakan seimbang. Ragam keahlian dan tingkatan kualitas keahlian tersebut akan mengalami ragam dinamika perkembangan seiring perkembangan diri selama hidup mereka.

Keberbakatan merupakan indikasi hasil dari kesatuan tiga komponen dasar karakter manusia. Komponen tersebut terdiri dari kemampuan dasar diatas rata-rata, tingkat komitmen yang tinggi akan tugas, dan tingkat kreativitas yang tinggi. Konstruksi tersebut dilandasi oleh ragam dimensi pembangun keahlian seseorang yang semuanya pasti terdapat pada diri manusia. Anak yang tergolong berbakat merupakan mereka yang memiliki, dapat mengelola, dan mengaplikasikan ketiga komponen tersebut dengan baik dalam area spesifik sebagai target pencapaian prestasi diri. Anak-anak yang memiliki dan mempunyai kapasitas keberbakatan tersebut membutuhkan akses pendidikan yang luas dan variatif yang mungkin tidak tersedia dalam lingkungan pendidikan yang ditempatinya.

"Children who manifest or are capable of developing an interaction among the three clusters require a wide variety of educational opportunities and services that are not ordinarily provided through regular instructional programs" (Renzulli, 2011, hlm. 87-88). Keberbakatan yang dimaksud tidak akan dapat mengalami perkembangan yang baik jika tidak memungkinkan terjadinya dinamisasi perkembangan ditiap komponen pembangunnya. Ragam upaya pendidikan dan kemungkinan tantangan yang bersifat kontekstual yang terukur akan sangat membantu percepatan dinamisasi yang diperlukan untuk memenuhi kapasitas keberbakatan seseorang.

Keberbakatan dan Kecenderungannya

Selain pendapat Renzulli, pada perspektif lain, Gagn (2003) berpendapat bahwa, keberbakatan merupakan kondisi yang ditandai oleh penguasaan keahlian yang sebenarnya tidak terlatih dan muncul secara spontan mengekspresikan kemampuan natural minimal pada satu jenis bidang keahlian. Terdapat empat kelompok bidang berbeda yang menetapkan pemisahan ragam keberbakatan seperti, intelektual, creative, socio-affectif, dan sensorimotor. Bakat membangun superioritas keahlian yang secara sistematis terbangun melalui keahlian dan pengetahuan dalam bidang yang terdapat pada kreativitas konkrit kemasyarakatan.

Berdasarkan struktur pengaruhnya, arah perkembangan dapat dipengaruhi oleh kebiasaan interaksi. Selama proses perkembangan ada orang yang lebih dekat dengan interaksi personal ada juga yang terkesan self-centered dengan tingkat interaksi person yang minim namun lebih banyak berurusan dengan permasalahan tekstual, fenomena, random encounter dll. Interaksi itupun berkaitan dengan pengalaman baik atau buruk yang dialami seseorang dalam interaksinya dengan lingkungan.

Ragam pengalaman tersebut akan bertemu dengan domain natural abilities, minat, dan relevant skill yang terbangun melalui bidang yang ditekuni. Dalam interaksi lingkungan, seseorang akan mengalami fenomena khusus baik positif maupun negative. Saat hal tersebut terjadi, seseorang yang memiliki keahlian menonjol dalam segi sosioafektif akan lebih sigap terhadap dinamika lingkungan, dan mencoba mempertahankan eksistensi dengan kemampuan komunikasi dan pengaruh.

Proses berikutnya, berdasarkan pengalaman sukses yang dialami, seseorang akan menggunakan catalyst yang tepat untuk mendapatkan keuntungan dalam interaksi social. Orang yang terbiasa berinteraksi dalam lingkup person akan mencoba mementingkan dampak person to person secara langsung. Dengan bekal keahlian sosioafektif, karakter fisik, dengan mudah akan mendapatkan keuntungan dasar yang baik dalam bidang bisnis ekonomi, leisure, social action, dan olahraga. Ragam kualitas dan arah perkembangan yang dialami akan bergantung pada aktivasi jenis katalis oleh domain skill. Keuntungan dasar saja tidak akan cukup menghasilkan dampak yang baik jika tidak dibantu olah motivasi, volition, self-management, dan personality yang terprogram untuk mendukung keberhasilannya dalam bidang yang ditekuni.

Seseorang dapat mengintegrasikan ragam komponen keahlian kemudian menggunakannya secara kreatif dalam tingkat komitmen penyelesaian yang tinggi. Selama pergerakan perkembangan yang dialami, seseorang mengalami ragam kemunduran dan kemajuan dalam bidang keahlian yang ditekuni. Kemampuan regulasi diri, pengembangan diri, dan komitmen terhadap bidang keahlian dapat dengan cepat meningkatkan keberhasilan sebagai dampak unsure keberbekatan yang dimiliki. Ragam kegagalan yang mungkin terjadi dapat berawal dari regulasi diri yang kurang baik sehingga tidak dapat mencapai tingkat kapabilitas keberbakatan yang dimaksud. Dimensi katalis meskipun memiliki peran yang penting merupakan dimensi yang dinamis yang saling berkaitan dan bergantung pada natural abilities dan kesesuaian bidang yang ditekuni.

Terdapat beberapa karakteristik yang dapat diidentifikasi dari gifted learners' namun dua komponen utama seperti preconsciousness dan intensity membuat mereka dapat belajar lebih cepat dan memiliki kestabilan dimensi afektif dan kognitif (ESD, 2007: hlm. 11; VanTassel-Baska, 2003). Berdasarkan penelitian dari perspektif psikologi, murid yang berbakat sering memunculkan beberapa kecenderungan dalam lima area seperti; 

  • Psychomotor, energetic, aktif secara fisik dan memiliki kesulitan untuk rileks disaat tidur.
  • Sensual, memiliki sensitifitas reseptif dari kelima indera, juga memiliki kepekaan estetik.
  • Imagination, dapat memprojeksikan penggambaran imaji mental secara jelas serta dapat memiliki reaksi yang kuat dalam penghayalan (dreams).
  • Intellectual, menyukai tantangan akademis, mempelajari hal baru dan memiliki rasa penasaran yang tinggi.
  • Emotional, dapat menyelami stimulasi emosional dalam tegangan tinggi yang pada titik buruknya dapat menyebabkan depresi.

(ESD, 2007: hlm. 11; Dabrouski, 1989).

Kemudian pada pendapat lain, Winebrenner (2001; ESD, 2007: hlm. 11) menetapkan lima indicator khusus yang menunjukan keberbakatan pada diri seseorang;  

  • Dapat mempelajari materi baru dengan cepat, dalam usia yang lebih muda.
  • Memiliki ingatan yang kuat terhadap materi yang dipelajari,
  • Dapat mempelajari konsep yang terkesan terlalu rumit untuk tingkat perkembangannya,
  • Memiliki minat dan gairah dalam satu topic atau lebih dan akan mencoba untuk meluangkan waktu untuk mempelajari bidang tersebut jika memungkinkan.
  • Dapat mengoperasikan multiple brain chanels secara simultan dan mengerjakan lebih dari satu tugas dalam satu waktu sehingga pada beberapa penampilan dikelas terkesan tidak perlu memperhatikan guru dan hanya mengandalkan indera pendengaran saja.

Dalam perspektif lain, terkadang keberbakatan merupakan suatu proses mutasi dan evolusi yang dialami oleh seseorang. Ragam proses dinamika perkembangan dapat menyentuh area negative maupun positif dalam interaksinya dengan lingkungan, disiplin yang ditekuni, dannatural ability yang dimiliki.

Selain berurusan dengan lingkup keberbakatan, terdapat juga komponen lain yang sering ditemui dalam kelompok underachievement. Underachievement dapat diartikan sebagai suatu pola inkonsisten yang dimunculkan oleh anak pada beberapa kompoen keahlian seperti intelejensi, prestasi, kemampuan actual, dan kualitas kreativitas. "Underachievement is defined as "a discrepancy between the student's school performance and some index of actual ability, such as intelligence, achievement, or creativity scores, or observational data" (ESD, 2007: hlm. 11; Davis and Rimm, 2004). Gejala tersebut tidak hanya terdapat pada siswa biasa tapi juga dapat terjadi pada anak yang tergolong berbakat. Terkadang kemampuan seorang anak dapat merosot dengan tajam, jauh dibawah potensi aslinya. Kecenderungan underachievement seorang anak berbakat biasanya dapat dilihat dari rendahnya konsep diri, kurangnya motivasi dan ketertarikan dalam aktivitas akademis. Kebiasaan belajar yang buruk, ketidakdewasaan, tidak konsisten, munculnya ketergantungan serta kemunculan prilaku impulsive (ESD, 2007: hlm. 11; Clark, 2002). Ragam kemunculan kemunduran yang terjadi pada seorang anak berbakat terkadang memiliki jalur yang kompleks. Ragam fenomena dan komponen social dapat saling berkaitan dalam mempengaruhi perilaku seorang anak. Dari beberapa komponen tersebut kaitan karakteristik personal dengan komponen lain menjadi bagian yang menarik dalam interaksinya dengan lingkup social yang besar maupun lingkup social yang kecil. Personal karakteristik dapat membangun sentralitas perilaku yang akan secara simultan berkaitan dengan lingkup social. Biasanya seorang anak berbakat akan memiliki beberapa keinginan dan kebutuhan seperti;

  • The need to extraordinarily intelligent, perfect or "smartest"
  • The wish to be extremely creative and unique
  • The concern with being admired by peers for appearance and popularity

Pada beberapa keadaan, dorongan tersebut malah dapat menjadi tekanan yang malah menghambat progress sama sekali jika tidak terorganisir dengan baik. Kegagalan organisasi kebutuhan dorongan tersebut dapat mengakibatkan kemunculan gejala permasalahan sikap lainnya seperti, perfeksionis, penahanan diri, tidak percaya diri, penolakan diri, sikap acuh, atau bahkan memunculkan sikap agresif.

Sumber

Dept. Of Education (2007) Gifted and Talented Students. [online] Tersedia di: http://www.ArtBook.pdf [14 November 2013]

Gagne, F., (2011) Academinc Talent Development and The Equity Issue in Gifted Education. [online] tersedia di: http://www. http://portal.ou.nl/documents/4291774/4368273/SE+Gagn%C3%A9%20Academic+Talent+Development+and+the+Equity+Issue+in+Gifted+Education.pdf [17 Agustus 2013]

Sumber Gambar

Gagne, F., (2010) Motivation within the DMGT 2.0 framework. DOI:10.1080/13598139.2010.525341. diambil dari; https://www.researchgate.net/figure/Gagnes-Differentiated-Model-of-Giftedness-and-Talent-DMGT-20-2008-update_fig1_232977785/download

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun