Mohon tunggu...
Helma Putri
Helma Putri Mohon Tunggu... Universitas Negeri Semarang

Saya adalah seorang mahasiswa prodi gizi di Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penatalaksanaan Diet Tinggi Energi dan Tinggi Protein (TETP) Pada Kasus Demam Tifoid dan Demam Berdarah Dengue Stase Anak di RSUD Batang

18 September 2025   14:00 Diperbarui: 18 September 2025   14:00 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Assestment dan Konseling Gizi kepada Orang Tua Pasien

Pada tanggal 6 Agustus 2025, mahasiswa PKL Gizi Klinik Universitas Negeri Semarang melaksanakan kegiatan konseling gizi di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Batang. Konseling ini dilakukan pada pasien anak dengan diagnosis Demam Tifoid dan Demam Berdarah Dengue (DBD), disertai keluhan mual, muntah, dan penurunan nafsu makan yang menyebabkan asupan energi dan protein defisit.

Kegiatan dimulai dengan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit demam tifoid dan DBD, penyebab, gejala, serta risiko gizi yang dapat terjadi. Materi utama berfokus pada diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP), yang bertujuan memenuhi kebutuhan energi, mempercepat pemulihan, dan mencegah kerusakan jaringan tubuh.

Media edukasi berupa leaflet dibagikan kepada keluarga pasien, berisi informasi praktis mengenai makanan yang dianjurkan, makanan yang sebaiknya dihindari, serta contoh menu sehari sesuai kebutuhan pasien. Pendekatan konseling dilakukan secara interaktif, dengan melibatkan orang tua pasien dalam diskusi serta sesi tanya jawab.

Hasil konseling menunjukkan bahwa orang tua pasien mampu memahami materi yang disampaikan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya pengetahuan mengenai diet TETP serta adanya perubahan perilaku, yaitu kesediaan keluarga untuk memodifikasi pola makan anak dengan pilihan menu yang lebih sehat dan bergizi.

Kegiatan konseling berjalan dengan lancar, komunikatif, dan memberikan manfaat baik bagi pasien maupun keluarga. Diharapkan intervensi ini dapat mendukung proses penyembuhan pasien serta meningkatkan kesadaran keluarga dalam menjaga pola makan anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun