Aroma of Heaven, Mahakarya Kopi Nusantara

 Kopi merupakan minuman populer yang sudah menjadi bagian tak terlepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat ini, kopi telah mengalami berbagai perkembangan hingga populer di masyarakat luas. Kopi sudah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat sehingga mudah dijumpai di mana-mana, mulai dari warung kopi sederhana hingga coffee shop.  

Bebicara mengenai kopi, Indonesia memiliki bermacam-macam varian kopi yang tersebar di berbagai belahan penjuru. Masuknya tanaman kopi tersebut yaitu pada sekitar abad ke-17 M. Sejarah perkembangan kopi di Indonesia kemudian diangkat oleh Budi Kurniawan dalam film dokumenter besutannya dengan tajuk "Aroma of Heaven", tahun 2014.

Film "Aroma of Heaven" sangat menarik pecinta kopi karena menceritakan tentang perjalanan dan tumbuh kembang kopi di Indonesia. Selain itu, film ini juga menelisik tentang aspek budaya di setiap daerah sentra kopi di Indonesia yang telah ada sejak zaman nenek moyang dan terus berkembang hingga saat ini. 

Setelah menyaksikan film Aroma of Heaven besutan sutradara Budi Kurniawan, kita akan dibuat sadar bahwa terdapat begitu banyak hal tentang kopi yang belum tergali, seperti tentang sejarahnya, proses produksinya, serta makna kulturalnya. Pada fase ini, kita juga akan menyadari bahwa kopi tidak lagi sekadar komoditas, melainkan bagian budaya yang sarat makna. Hanya saja, hal itu belum banyak tergali.

Alasan Budi Kurniawan tertarik membuat film dokumenter, yaitu karena menurut beliau, film dokumenter dianalogikan seperti halnya sebuah genre musik yang belum terlalu ramai. Akan tetapi, terlihat menarik untuk dicoba.

 Dalam pembuatan film dokumenter, menurutnya tidak semudah yang dibayangkan. Terdapat berbagai aspek yang perlu diperhatikan seperti halnya pengembangan alur cerita dan pola produksi juga pemahaman terhadap apa yang akan disampaikan dalam film. Proses pra produksi harus disiapkan secara maksimal. Ketika konsep sudah matang, barulah bisa lanjut ke tahapan-tahapan berikutnya.

Berbicara tentang film dokumenter, menurut Budi Kurniawan, sangatlah penting untuk menentukan subjek yang akan diangkat saat sebelum masuk ke pengembangan alur cerita. Hal ini dikarenakan ketika subjek sudah didapatkan, pengembangan alur akan dapat dilakukan dengan semakin kompleks dan menyeluruh terhadap isu yang akan diangkat. Pada film dokumenter, bagian proses manajemen produksinya kurang lebih sama dengan cerita film fiksi di mana melakukan casting dan reading pada tahapan pra produksi. 

Casting dan reading dalam film "Aroma of Heaven" ini dilakukan dengan sasaran narasumber yang memiliki basic pengetahuan tentang kopi, seperti barista, peneliti kopi, owner coffee shop, dan juga petani kebun kopi.

Proses produksi film "Aroma of Heaven" melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah setempat sampai ke petani kopi itu sendiri. Budi Kurniawan mengatakan bahwa dalam proses produksi film ini, selain melibatkan berbagai stakeholder terkait, juga melibatkan jumlah crew yang terbilang tidak sedikit.

 Ia pun berujar bahwa dalam pengumpulan crew dari produksi film tersebut sifatnya mengalir, yaitu ketika ia bertemu dengan teman lamanya kemudian mengobrol seputar project film yang tengah ia rencanakan sehingga pada akhirnya teman-temannya tersebut tertarik untuk ikut andil bagian dalam projectnya. 

Meskipun tak sedikit dari crew yang sebelumnya sudah kenal dan akrab dengannya, tetapi dalam perjalanannya tidak semudah yang dibayangkan. Faktanya, rangkaian proses produksi tersebut mengalami berbagai dinamika, seperrti perbedaan pendapat ataupun ide gagasan. Namun, hal tersebut menurutnya bukan suatu penghalang yang berarti dan merupakan suatu hal yang biasa terjadi sebagai bagian dari proses pendewasaan.